MAJALAH ICT – Jakarta. Pertumbuhan pengiriman ponsel Samsung di kuartal 3 nampaknya tidak sesuai prediksi. Bahka hal itu terjadi meski Samsung kini mulai menurunkan harga ponsel-ponselnya.
Perusahaan mengatakan bahwa pertumbuhan "kuat" untuk 105 juta unit dari 89 juta pada kuartal kedua 2015 diikuti "sedikit" peningkatan pendapatan mencapai 26,61 triliun Korea Won atau sekitar 23,2 miliar dolar AS dari 26,06 triliun Won.
Namun demkian, profitabilitas menurun secara karena "penyesuaian harga" yang berkaitan dengan andalannya Galaxy S6 line dan perubahan bauran produk. Pendapatan Samsung menurun 13 persen dari kuartal-ke-kuartal (QoQ).
Berdasar hitungan Year-on-Year, laba operasional dari yang mobile merupakan bagian terbesar dan meningkat 37,1 persen menjadi 2,40 triliun Won, pendapatan naik 8,3 persen dari 26.61 triliun Won.
Ada sejumlah hal positif disorot oleh perusahaan, yang telah melihat unit bergerak di bawah tekanan untuk beberapa waktu. "Model flagship layar besar kami, Galaxy Note 5 dan Galaxy S6 Plus, yang baru dirilis pada kuartal ketiga, menerima umpan balik positif dari pasar. Dengan demikian kami berharap pengiriman melebihi pendahulu mereka," kata Jin Young Park, VP dari bisnis komunikasi mobile Samsung.
Hal ini juga mencatat pertumbuhan penjualan untuk seri Galaxy A, dengan A8 layar besar mengambil pembeli di Cina dan Asia Tenggara, dan seri J yang berkinerja baik di pasar negara berkembang.
Ke depan, perusahaan sedang mencari cara untuk memanfaatkan pertumbuhan musiman untuk mendorong volume pengiriman dan penjualan, meskipun juga mencatat bahwa biaya pemasaran akan meningkat, dan akan "fokus pada mempertahankan pendapatan yang solid dengan memperluas pengiriman dan dengan mengelola biaya secara efisien".