MAJALAH ICT – Jakarta. Dalam waktu kurang dari seminggu sejak diluncurkan awal di Selandia Baru dan Australia pada tanggal 6 Juli lalu, Pokemon Go telah menjadi fenomena global. Permainan yang dimainkan secara bebas ini memadukan data lokasi dunia nyata, secara multiplayer bersama dunia augmented reality dan seri ikon Nintendo untuk menciptakan sesuatu yang akrab dan unik.
Ini sangat berbeda untuk dengan permainan Pokemon lain yang membutuhkan banyak waktu untuk benar-benar dapat mengatasi dengan bagaimana semuanya bekerja. Penangkapan Pokemon, memerangi mereka dan fungsi gyms, semuanya bekerja sangat berbeda dengan bagaimana penggemar game akan akrab dengannya.
Dan Pokemon Go hadir di seluruh dunia, walaupun secara resmi belum masuk Indonesia, namun ada juga yang sudah bisa menjelajah ke berbagai tempat untuk melihat apa yang bisa kita temukan dan menjelaskan bagaimana semuanya bekerja dalam praktek.
Pokemon Go menggunakan data lokasi untuk mengisi dunia dengan aslinya, generasi pertama ada lebih dari 151 Pokemon, ini juga merupakan penanda item yang diisi dan diperebutkan antara tiga tim pemain yang dapat menetapkan dirinya sendiri.