MAJALAH ICT – Jakarta. Indonesia pernah dijuluku sebagai "BlackBerry Nation" , dimana BlackBerry menjadi mainan baru, sehingga hampir semua pengguna Ponsel menenteng BlackBerry ke mana-mana. Selain fasilitas BlackBerry Messenger yang dianggap pengguna seolah tidak perlu membayar SMS lagi, ternyata saat itu harga BlackBerry dapat dikatakan bersaing dengan gadget lainnya. Apalagi hanya menunggu dua minggu atau sebulan sejak peluncuran, maka harga BB akan turun mencapai 2 jutaan.
Tapi apa yang terjadi dengan sekarang, BB Z10 tetap tak bergeming di angka Rp. 7 jutaan. Sehingga, diprediksi BB Q10 juta akan sama tidak akan bergerak dari angka Rp. 7,5 jutaan hingga beberapa bulan ke depan. Inilah yang membuat masyarakat kesal. Apalagi, pasar Indonesia sekarang, produk mengarah ke yang lebih murah. Pada angka sekitar 4-5 jutaan.
Seperti diungkap Sari. Karyawati Bank Swasta ini mikir-mikir untuk mengganti ponsel BlakcBerry nya. Meski dengan cicilan, harga dirasa tetap tinggi. "Saya mau beli Android saja. Apalagi jika BBM sudah bisa diakses lewat Android. Produk BlackBerry sekarang mahal-mahal," katanya.
Apa yang diungkap Sari, juga dikatakan Taufik. Menurut staf di sebuah Kementerian ini, harga BlackBerry sekarang tidak masuk akal untuk pasar Indonesia. "Pasar Indonesia sekarang sekitar Rp. 3-4 jutaan. Kalau Rp.7 juta terlalu berat. Mending cari ponsel lain, banyak yang bagus-bagus dan harga murah. Nokia Asha saja bagus dan murah," katanya.
Masyarakat Indonesia boleh keberatan dengan harga BlackBerry terbaru, namun tetap saja BlackBerry hari ini akan meluncurkan produk mereka terbaru BB Q10 di Bandung.