MAJALAH ICT – Jakarta. Apple terkonfirmasi akan segera membangun pusat riset dan pengembangannya (R&D) di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Mengenai tempat, R&D Apple akan ditempatkan di wilayah Banten, Propinsi yang bersebelahan dengan Ibu Kota Jakarta.
“Dekat Jakarta, tapi secara administrasi bukan di Jakarta,” demikian dikatakan Rudiantara. Ketika ditanyakan apaka Pusat R&D Apple akan ditempatkan di Propinsi Banten, Chief RA tidak membantah.
Beberapa waktu lalu, Rudiantara sendiri beberapa waktu lalu sudah menyampaikan kepastian rencana Apple ini, yang bahkan pihak sudah menandatangani kerja sama untuk persetujuan pembangan R&D Apple. “Kami sudah sign kerja sama dengan Apple, mereka setuju bangun R&D di sini dan siap merekrut orang-orang kita kerja sama mereka,” katanya. Menurut Rudiantara, dari kerja sama tersebut, di bidang R&D pihaknya akan terjun langsung. “Di bidang R&D saya yang terjun langsung, kerja sama soal industri pekerjaanya Menteri Perindustrian,” ujarnya.
Ditambahkannya, dalam kesepakatan kerja sama itu pada dasarnya adalah kesempatan Indonesia menjadi bagian dari rencana investasi Apple. “Nanti biar orang Apple yang kasih tahu. Bocorannya di atas Rp.100 miliar-lah,” jelasnya.
Meski demikian, alih-alih berhasil membuat Apple ‘tunduk’ kepada pemerintah, namun ternyata beredar isu bahwa pusat R&D tersebut bukan dibangun Apple, melainkan Foxconn, vendor ponsel Apple. Terungkap berdasar tulisan yang dilansir dari Bloomberg. Dalam sebuah tulisan berjudul “Dear Mr. Trump, About Those U.S iPhone” yang disampaikan Terry Gou, Chairman, Foxconn Technology Group, disebut-sebut nama Indonesia di sana. Disampaikan Terry, menyangkut permintaan calon presiden terpilih AS Donald Trump agar iPhone membangun pabrik di AS sana, sebenarnya dirinya bisa membantu Trump mewujudkan hal tersebut. “Jika Anda melihat Brasil, Indonesia, India dan setengah lusin provinsi Cina, Anda akan melihat bahwa pekerjaan saya membuktikannya,” kata Terry.
Namun kemudian, Terry menyingung Indonesia sebagai pencapaian terbesarnya. “Lihat Indonesia, yang merupakan salah satu prestasi paling membanggakan saya. Oh tidak, saya tidak membuat satupun iPhone di sana dan mungkin tidak akan pernah. Selama diskusi tertutup, mereka membiarkan diri mereka percaya bahwa saya mungkin menginvestasikan 10 miliar dolar untuk membangun pada pabrik ponsel. Ini bukan salahku beberapa politisi sangat bersemangat, tertarik untuk memoles reputasinya sebagai pemimpin yang bisa mewujudkan hal tersebut dengan mengoceh di media,” ungkapnya.
Ditambahkannya, yang dirinya lakukan adalah menyampaikan tuntutan, dan kemudian “Saya menonton birokrat dan politisi berdebat tentang apakah mereka mampu untuk memiliki saya atau risiko jatuh dalam kampanye. Karena itu (pengalaman di Indonesia), Anda dan saya perlu bicara. Saya mendengar Anda sudah memberitahu orang-orang Anda akan mendapatkan Apple untuk membangun hal-hal di Amerika. Nah, Anda lihat, Tim Cook tidak membangun sesuatu, saya lakukan. Bahkan, saya mendapat 75 miliar dolar pendapatan dari mereka tahun lalu,” tegasnya.
Dari pernyataan Terry, memang maju mundurnya Foxconn membangun pabrik adalah sejak era akhir pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono. Sampai pemerintah memastikan bahwa Foxconn tidka serius membangun pabrik di sini dengan mencari-cari alasan, termasuk lahan yang sangat-sangat luas dibutuhkan.