Search
Kamis 12 September 2024
  • :
  • :

Rakuten Kembali Tunjukkan Keseriusan Bisnis E-Commerce di Indonesia

MAJALAH ICT – Jakarta. Rakutan Belanja Online (Rakuten) kembali menunjukkan keseriusan berbisnis e-commerce di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan diresmikannya kantor baru Rakuten di Kota Kasablanka, Jakarta. Selain itu, diluncurkan pula sistem pengelolaan dengan tampilan baru agar merchant bisa mengelola brand awareness dengan lebih baik lagi, dan menguatkan infrastruktur pelatihan karyawannya.

Menurut Royta Inaba, President Director & CEO Rakuten Belanja Online, apa yang dilakukan Rakuten menegaskan komitmen Rakuten dan RBO yang semakin besar terhadap Indonesia, merchant lokal dan pelanggan. "Ini merupakan salah satu tonggak sejarah paling penting dalam sejarah ekspansi global Rakuten. Sejak didirikan, RBO menjalankan semuanya dengan sangat baik. Di kuartal II tahun fiskal 2013, pesanan di RBO tumbuh lebih dari 257% dari periode yang sama tahun lalu, kunjungan dan pesanan dari perangkat mobile masing-masing tumbuh lebih dari 180% dan 438%. Karena hasil yang luar biasa inilah RBO menjadi salah satu anak perusahaan Rakuten yang tumbuh paling cepat di dunia. Inilah yang membuat kami, dengan dukungan para merchant kami, mengakuisisi seluruh saham RBO dan memperluas rencana kami untuk Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan itu, Rakuten juga mengumumkan kerjasama dengan MasterCard dimana pelanggan yang berbelanja di RBO menggunakan MasterCard dapat menikmati berbagai keuntungan, serta peluncuran Project HOPE yang membantu warga di wilayah Wamena, Papua yang menghadapi harga kebutuhan sehari-hari yang sangat tinggi. RBO bermitra dengan Caraka Group sehingga warga lokal bisa membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau. Rakuten juga mendorong pedagang lokal di Wamena untuk memperluas bisnis mereka ke luar Wamena dan meningkatkan kesejahteraan penduduk sana.

Keraguan Rakuten serius bisnis di Indonesia sebelumnya terdengar dengan berita perpisahan antara Rakuten dan MNC. Rakuten Belanja Online  tetap ingin bisa menjadi salah satu e-commerce besar yang bersaing di jagat e-commerce marketplace Indonesia. RBO yang diwakili oleh Ryota Inaba juga mengumumkan kalau Rakuten dan MNC masih dalam proses joint venture. "Rakuten percaya kalau negara Indonesia bisa berkembang menjadi salah satu negara dengan pasar e-commerce terbesar di Asia. Peluncuran platform global e-commerce dan payment gateway kami pada awal Juni nanti akan menjadi ketegasan dan bentuk komitmen kami untuk para merchant dan konsumen kami di Indonesia,"  tegas Ryota.

Komitmen Rakuten-MNC ini menepis isu perceraiannya dengan juga meluncurkan aktivasi user interface yang bersifat cross-platform agar pengguna lebih betah serta akan membawa lebih banyak lagi produk berkualitas ke dalam e-commerce tersebut. Dengan cross platform, maka  para penjual Rakuten dari Indonesia bisa menjual produk mereka ke Rakuten Jepang, AS, Brazil, Malaysia, Taiwan dan lain-lain. Begitu juga sebaliknya, para customer juga akan dimudahkan dalam pembelian produk-produk dari luar negeri tersebut.

Selain itu cross platform, RBO juga akan meningkatkan sistem pembayaran dan beralih ke Veritrans. Menurut RBO, sistem pengamanan dan kepercayaan Rakuten terhadap Veritrans lebih besar daripada ke sistem pembayaran Doku yang mereka gunakan sekarang.

Apa yang disampaikan Ryota senada dengan yang disampaikan Senior Executive Officer, Head of Asia HQ, Rakuten Inc. Toru Shimada beberapa waktu lalu. Menurut Toru, sebagaimana disampaikan secara tertulis kepada Majalah ICT, pihaknya  merasa sangat senang dengan pertumbuhan bisnis onlien di Indonesia dengan mitra perusahaan lokal, MNC. 

“Dua tahun lalu, Rakuten meluncurkan Rakuten Belanja Online di Indonesia dengan mitra perusahaan patungan MNC Group. Kami sangat senang dengan pertumbuhan bisnis tersebut, di mana kami kini menawarkan produk yang sangat beragam dari para merchant top di Indonesia, kami juga sangat senang dengan respon yang kami terima baik dari merchant maupun konsumen di Indonesia," kata Toru.

Ditambahkan Toru, sejak semula pihaknya mengetahui bahwa Indonesia berpotensi menjadi salah satu pasar e-commerce terbesar di Asia dan keyakinan terhadap pasar Indonesia semakin meningkat dalam dua tahun terakhir. "Dengan dibukanya kantor pusat regional di Singapura tahun lalu, kami kini dapat mempercepat pertumbuhan di seluruh kawasan ini dan akan meningkatkan investasi di pasar yang sangat menarik ini,” papar Toru.

Menurut Toru, Rakuten juga percaya bahwa dengan fokus yang lebih mendalam dan investasi, pihaknya akan mampu tidak hanya mempercepat nilai yang dihadirkan oleh model B2B2C dan platform e-commerce untuk pemberdayaan merchant dan konsumen. "Tapi juga membantu mendorong evolusi lanskap e-commerce Indonesia," tandasnya.

Sebelum klarifikasi resmi Rakuten, diberitakan bahwa Rakuten secara resmi mengakhiri kerja sama pemberian layanan e-commerce di Indonesia dengan PT Global Media (MNC). Sebagaimana diketahui, Rakuten Indonesia dibentuk oleh PT Rakuten-MNC setelah penandatanganan perjanjian pada tahun 2010 dimana share kepemilikan adalah 51% Rakuten Jepang dan 49% MNC.

Seperti dilansir Nikkei, rumor tentang hubungan yang tidak terlalu harmonis antara Rakuten dan MNC telah menyebar di antara pemain industri sejak tahun lalu. Rakuten Indonesia, sering dijuluki Rakuten Belanja Online memulai operasi mereka akhir 2010 tidak terlalu lama setelah pengumuman joint venture. Setelah meluncurkan situs web mereka untuk Maret publik 2011, Rakuten mulai menerima komentar negatif dari pedagang tapi itu tidak menghentikan mereka dari meluncurkan produk pada Juni 2011.

Dalam perjalanannya, Rakuten Indonesia seperti hidup segan mati tak mau. Bahkan, Rakuten dikalahkan oleh pendatang baru seperti Lazada, Zalora, BliBli.com dan lainnya. Dengan mengakhiri kemitraan usaha dengan MNC, ini kali kedua Rakuten mengakhiri kemitraan usaha patungan setelah pembubaran operasinya Cina. MNC sendiri telah mengumumkan perusahaan patungan baru dengan Tencent perusahaan terbesar China internet awal tahun ini, membawa produk-produk seperti WeChat ke pasar Indonesia.

Pasar Indonesia untuk e-commerce cukup besar dan berpotensi berkembang. Seperti Multiply.com yang juga mengembangkan usaha hingga penjualan tiket pertunjukkan online. Untuk produk-produk baru seperti BlackBerry Z10, layanan e-commerce juga cukup laris menerima pre-order dan pembelian produk besutan baru BlackBerry tersebut.