Terkait dengan nasib situs belanja online Rakuten menyusul ‘perceraian’ antara Rakuten dengan MNC, Senior Executive Officer, Head of Asia HQ, Rakuten Inc. Toru Shimada memberikan klarifikasi resmi. Menurut Toru, sebagaimana disampaikan secara tertulis kepada Majalah ICT, pihaknya merasa sangat senang dengan pertumbuhan bisnis onlien di Indonesia dengan mitra perusahaan lokal, MNC.
“Dua tahun lalu, Rakuten meluncurkan Rakuten Belanja Online di Indonesia dengan mitra perusahaan patungan MNC Group. Kami sangat senang dengan pertumbuhan bisnis tersebut, di mana kami kini menawarkan produk yang sangat beragam dari para merchant top di Indonesia, kami juga sangat senang dengan respon yang kami terima baik dari merchant maupun konsumen di Indonesia," kata Toru.
Ditambahkan Toru, sejak semula pihaknya mengetahui bahwa Indonesia berpotensi menjadi salah satu pasar e-commerce terbesar di Asia dan keyakinan terhadap pasar Indonesia semakin meningkat dalam dua tahun terakhir. "Dengan dibukanya kantor pusat regional di Singapura tahun lalu, kami kini dapat mempercepat pertumbuhan di seluruh kawasan ini dan akan meningkatkan investasi di pasar yang sangat menarik ini,” papar Toru.
Menurut Toru, Rakuten juga percaya bahwa dengan fokus yang lebih mendalam dan investasi, pihaknya akan mampu tidak hanya mempercepat nilai yang dihadirkan oleh model B2B2C dan platform e-commerce untuk pemberdayaan merchant dan konsumen. "Tapi juga membantu mendorong evolusi lanskap e-commerce Indonesia," tandasnya.
Beberapa waktu diberitakan perusahaan E-commerce raksasa Jepang, Rakuten, secara resmi mengakhiri kerja sama pemberian layanan e-commerce di Indonesia dengan PT Global Media (MNC). Sebagaimana diketahui, Rakuten Indonesia dibentuk oleh PT Rakuten-MNC setelah penandatanganan perjanjian pada tahun 2010 dimana share kepemilikan adalah 51% Rakuten Jepang dan 49% MNC.
Seperti dilansir Nikkei, rumor tentang hubungan yang tidak terlalu harmonis antara Rakuten dan MNC telah menyebar di antara pemain industri sejak tahun lalu. Rakuten Indonesia, sering dijuluki Rakuten Belanja Online memulai operasi mereka akhir 2010 tidak terlalu lama setelah pengumuman joint venture. Setelah meluncurkan situs web mereka untuk Maret publik 2011, Rakuten mulai menerima komentar negatif dari pedagang tapi itu tidak menghentikan mereka dari meluncurkan produk pada Juni 2011.
Dalam perjalanannya, Rakuten Indonesia seperti hidup segan mati tak mau. Bahkan, Rakuten dikalahkan oleh pendatang baru seperti Lazada, Zalora, BliBli.com dan lainnya. Dengan mengakhiri kemitraan usaha dengan MNC, ini kali kedua Rakuten mengakhiri kemitraan usaha patungan setelah pembubaran operasinya Cina. MNC sendiri telah mengumumkan perusahaan patungan baru dengan Tencent perusahaan terbesar China internet awal tahun ini, membawa produk-produk seperti WeChat ke pasar Indonesia.
Pasar Indonesia untuk e-commerce cukup besar dan berpotensi berkembang. Seperti Multiply.com yang juga mengembangkan usaha hingga penjualan tiket pertunjukkan online. Untuk produk-produk baru seperti BlackBerry Z10, layanan e-commerce juga cukup laris menerima pre-order dan pembelian produk besutan baru BlackBerry tersebut.