MAJALAH ICT – Jakarta. Saham Facebook beranjak naik sejak penawaran saham perdana (IPO) tahun lalu. Padahal, setelah Facebook melantai di bursa, saham anjlok mengingat pengguna Facebook yang juga kian merosot. Namun yang terjadi sejak Juli lalu, saham melonjak dari 26,51 dolar AS ke 33,142 dan hingga kini berada di titik 38,53 dolar AS per tiap lembar sahamnya.
Peningkatan nilai saham itu merupakan titik balik bagi Facebook yang sahamnya turun hingga ke level 17,73 dolar AS. pada September. Kemampuan Facebook menjual lebih banyak iklan untuk peralatan bergerak ikut mengangkat nilai saham setelah melakukan IPO senilai 16 miliar dolar AS
CEO Facebook Mark Zuckerberg menyatakan pekan lalu bahwa iklan pada telepon pintar dan komputer tablet menghasilkan 41% pendapatan selama triwulan kedua atau naik 14% dari tahun sebelumnya. Saham Facebook naik 33% tahun ini, sedangkan kenaikan di Indeks Standard & Poor’s 500 mencapai 18%.
Banjirnya iklan di situs jejaring sosial Facebook tentu membuat pengguna resah dan mencari cara bagaimana iklan-iklan tersebut bisa dihindari atau hiang sama sekali. Keresahan pengguna akan iklan ini ternyata memberikan ide bagi salah seorang pendiri Twitter, Biz Stone.
Menurutnya, sebagaimana dikutip dari Cnet, keinginan pengguna untuk lepas dari iklan merupakan tantangan dan juga peluang baru bagi Facebook. Disebut peluang karena ini bisa menjadi ladang pendapatan baru bagi situs besutan Mark Zuckerberg ini. Lho kok?
Iya, Stone memberikan ide agar untuk dapat menghindari iklan, pengguna dikutip bayaran. Tidak mahal-mahal, cukup 10 dolar AS saja per bulan atau sekitar Rp. 100 ribu. Dan hasilnya, wow, maka Facebook akan mendapat pendapatan baru senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 10 triliun.
"Facebook bisa menawarkan Facebook Premium. Untuk USD10 per bulan, orang-orang yang sangat menyukai Facebook dan mampu membayarnya, tidak akan lagi melihat iklan. Mungkin juga bisa ada beberapa fitur khusus. Jika 10 persen pengguna Facebook mendafta, itu artinya 1 miliar dolar AS pendapatan dalam satu bulan," jkata Stone.
Namun memang, di sisi lain, justru pengiklan inilah yang membuat Facebook tetap dapat memberikan layanan gratis. "Secara umum, iklan di Facebook tampaknya tidak terlalu berguna atau menarik. Namun, iklan pada layanan itu ditolerir secara luas karena itulah yang membuat Facebok tetap gratis dan bagus," kata Stone.
Di Indonesia pengguna Facebook kian menurun dari angka 52 jutaan menjadi 47 jutaan. Meski begitu, penggunanya kini bertambah dengan kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY meresmikan akun FB nya beberapa minggu lalu.