Search
Senin 28 April 2025
  • :
  • :

Saingi Ponsel Samsung Lipat, Lenovo Sedang Kerjakan Moto RAZR

MAJALAH ICT – Jakarta. Lenovo dilaporkan sedang mengerjakan telepon lipat Moto RAZR untuk mengambil orang-orang seperti Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X yang baru-baru ini diluncurkan dengan tampilan yang fleksibel. Telepon akan terlihat seperti telepon flip tradisional, tetapi satu-satunya perbedaan adalah bagian atas dan bawah akan menjadi layar tampilan tunggal ketika perangkat dibuka. Dikatakan bahwa Lenovo ingin mengubah ponsel Moto RAZR dengan meluncurkannya sebagai ponsel lipat.

Menurut Tech Radar, CEO Lenovo Yang Yuanqing mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk meluncurkan kembali Moto RAZR dengan layar yang dapat dilipat dalam waktu dekat. Moto RAZR dulu merupakan ponsel clamshell dengan penjualan panas dengan sekitar 130 juta unit terjual saat pertama kali diluncurkan.

Kesuksesan Moto RAZR mendorong Steve Jobs untuk menemukan iPhone yang kini mendominasi sebagian besar pasar smartphone. Paten untuk telepon itu muncul kembali tahun lalu. Motorola masih bungkam tentang keberadaan ponsel lipatnya yang akan datang meskipun banyak blog membicarakannya.

Dan Dery, VP produk global Motorola, mengatakan bahwa mereka telah merencanakan untuk meluncurkan ponsel yang dapat dilipat untuk sementara waktu sekarang. Dia juga membahas bagaimana mereka telah menggunakan perangkat OLED plastik yang memiliki layar dengan film plastik sebagai tes. Mereka menemukan bahwa kuku selalu menyebabkan goresan di layar setiap kali perangkat dibuka dan ditutup. Oleh karena itu, mereka mencari tahu teknologi baru anti gores untuk mengurangi kemungkinan layar tergores. Jika permukaan mudah tergores, maka dengan cepat akan menjadi tidak dapat digunakan, Engadget melaporkan.

Lenovo berencana untuk membawa kembali Moto RAZR sebagai ponsel lipat nostalgia karena mereka tahu itu cukup populer di masa jayanya. Jika Moto RAZR benar-benar kembali, ukurannya bisa lebih kecil. Meluncurkan ponsel yang dapat dilipat tampaknya menjadi salah satu strategi Motorola untuk menghidupkan kembali ponsel yang lebih lama. Misalnya, Nokia telah meluncurkan kembali Nokia 3310 dan Nokia 8110 untuk menarik penjualan dari penggemar yang menyukai telepon klasik.