MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam menyambut Hari Bakti Pos dan Telekomunikasi (Postel) ke-70, menginginkan Indonesia terhubung hingga pelosok nusantara. Hal ini karena sejalan dengan makna yang terkandung dalam Sumpah Palapa yaitu pantang menyerah sebelum nusantara bersatu. Palapa Ring akan jadi andalan untuk mewujudkan hal itu.
Disampaikan Rudiantara, saat ini Indonesia memiliki Program Palapa Ring sebagai proyek infrastruktur telekomunikasi ke seluruh pelosok Nusantara. Diharapkannya, tahun 2019 diharapkan kita sudah memiliki infrastruktur modern dalam bentuk broadband yang sejalan dengan prinsip Trisakti yang mengacu pada kemandirian, kedaulatan dan Kebudayaan.
Dalam kesempatan yang sama, Rudiantara juga menyatakan hubungan regulator dengan operator tidak dapat dipisahkan. "Proyek pembangunan telekomunikasi ini seyogyanya dilakukan oleh operator, tapi hal ini tidak bisa diseluruhnya dilakukan oleh operator, ada peran pemerintah sebagai policy maker untuk membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia," tegasnya.
Menurut Rudiantara, perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dewasa ini juga tidak bisa dilepaskan peran dari para sesepuh dan veteran yang berjasa. Sebab sejarah diperingatinya Hari Bakti Postel sendiri bermula dari diambil-alihnya Jawatan PTT dari kekuasaan pemerintahan Jepang oleh putra putri Indonesia yang tergabung dalam Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon yang disingkat AMPTT pada tanggal 27 September 1945.
