MAJALAH ICT – Jakarta. Jelang Puncak Peringatan Hari Bakti Postel ke-71, Selasa (27/09/2016), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak komunitas dan operator bersama untuk membangun Indonesia. "Pada 2019 nanti, semua kabupaten dan kota akan terhubung dengan broadband. Hingga saat ini sudah 400 kabupaten dan kota yang sudah terbangun, sisanya akan diselesaikan bersama pada 2018," papar Rudiantara dalam Gala Dinner Hari Bakti Postel ke-71 di Hotel Intercontinental Bandung.
Rudiantara menjelaskan bahwa pemerintah memberikan insentif berupa diskon bagi operator untuk membangun di daerah yang tidak feasible. "Kita gunakan dana BHP USO untuk bangun daerah yang tidak menguntungkan dari sisi bisnis. Dalam setahun dana USO yang dikelola pemerintah sebesar Rp2 Triliun," paparnya.
Menurut Menteri Kominfo, ke depan pembangunan infrastruktur telekomunikasi tidak lagi berdasarkan kabupaten atau kota, tetapi berbasis wilayah kecamatan. Oleh karena itu, Rudiantara akan merevisi Perpres Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal. "Selain itu, mulai tahun depan kita juga akan mulai gunakan satelit untuk mendukung Indonesia terkoneksi," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi perayaan Hari Bakti Postel ke-71 sebagai keberpihakan kepada kejayaan bangsa sendiri.
Sementara itu, pagi ini, seusai mempimpin peringatan Hari Bakti Postel ke-71, Menteri Komunikasi dan Infomatika melakukan ramah tamah dengan para veteran Angkatan Muda Pos, Telegrap, dan Telepon (AMPTT).
"Setiap tahun kita bertemu, saya tidak berhenti berterima kasih atas jasa bapak semua. Tanpa perjuangan bapak merebut merebut jawatan PTT dari tangan tentara Jepang, maka Indonesia tidak bisa seperti saat ini," kata Rudiantara.
Lebih lanjut Rudiantara menjelaskan bahwa jika dahulu yang menjadi patokan adalah berapa jumlah SST yang terpasang ke rumah. Maka saat ini perkembangan telematika sangat pesat. "Sekarang jumlah pelanggan real ada 170 juta, dimana satu orang minimal punya satu handphone. Jumlah simcard yang ada 300 juta lebih. Penggunaan HP tidak hanya untuk telpon dan sms, tapi terdapat banyak aplikasi mulai untuk silaturahmi sampai yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi," katanya.