MAJALAH ICT – Jakarta. Samsung akan membuat sisa ponsel Galaxy Note 7 yang belum kembali menjadi tidak berguna dan tidak bisa dioperasikan dengan cara update berikutnya dan terakhir untuk mengingat ponsel Note yang masih digunakan penggunan. Saat ini perusahaan menegaskan bahwa pihaknya berencana akan merilis pembaharuan perangkat lunak pada 19 Desember mendatang untuk didistribusikan di semua operator utama dalam waktu 30 hari. Pembaharuan yang dilakukan akan mencegah ponsel Galaxy Note 7 dari pengisian dan akan menghilangkan kemampuan ponsel tersebut untuk bekerja sebagai perangkat mobile.
Penutupan ponsel Galaxy Note 7 ini tampaknya akan menjadi upaya terakhir Samsung untuk mendapatkan semua Note 7 kembali ke Samsung, Samsung mengatakan bahwa 93 persen ponsel yang khususnya dijual di Ameriksa Serikat kini telah kembali, yang artinya masih terdapat sekitar 133 ribu ponsel belum ditemukan. Dan dengan update berikutnya ini berarti pada dasarnya Samsung akan mematikan ponsel tersebut untuk kebaikan. Samsung akan tetap melakukan komunikasi dengan pelanggan yang masih memegang Note 7 untuk beberapa alasan.
“Bersama dengan mitra operator kami, kami akan memberitahukan konsumen melalui beberapa titik kontak untuk mendorong pemilik Galaxy Note 7 tersisa untuk berpartisipasi dalam program ini dan untuk mengambil keuntungan dari insentif keuangan yang ditawarkan,” kata Samsung.
Note 7 ditarik kembali mulai September lalu setelah beberapa laporan adanya unit yang terbakar. Unit pengganti memang cepat dikirim, namun kemudian unit-unit tersebut diketahui memiliki masalah yang sama.
Samsung telah mencoba metode yang berbeda di seluruh dunia untuk mendapatkan ponsel Note 7 kembali pada mereka. Saat ini, Note 7 dibatasi dari pengisian masa lalu 60 persen dan menerima pemberitahuan pop-up tentang recall setiap kali layar dihidupkan. Di Kanada, Note 7 sudah dinonaktifkan di semua jaringan nirkabel yang bahkan mereka tidak bisa membuat panggilan telepon.