MAJALAH ICT – Jakarta. Samsung berencana untuk membuka pabrik ponsel di Indonesia. Rencananya, pabrik akan ditempatkan di kawasan Jaa Barat. Rencana Samsung ini menyambut kewajiban yang ditentukan pemerintah mengenai kewajiban bahwa produk ponsel harus mempunyai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 40 persen.
Menurut Vebbyna Kaunang, Marketing Director, IM Business PT Samsung Electronics Indonesia, Samsung menyadari keinginan pemerintah Indonesia, dan jauh-jauh hari sudah mempersipakan diri sebelum aturan ini dberlakukan pada 2017 mendatang. "Kami pasti ikuti aturan pemerintah. Soal TKDN, kami sudah merencanakan untuk buat pabrik ponsel di kawasan Jawa Barat," ungkap Vebbyna.
Bahkan, Vebbyna menyatakan bahwa pabriknya sudah berdiri. "Pabriknya sudah berdiri, tinggal persiapannya saja. Soal kapan mulai beroperasi saya belum bisa mengungkap," tambahnya. Meski belum diungkap, disebut-sebut pabrik Samsung ini terletak di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini akan menjadi pusat produksi produk ponsel Samsung.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan resmi, Samsung disebut sedang dalam pembicaraan serius dengan pemerintah Indonesia. "Samsung sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun jalur perakitan handset di sana,” kata Samsung dalam sebuah pernyataan. Tentu pabrik ini akan memperkuat posisi Samsung yang juga telah membangun pabrik di Vietnam dan Thailand. Di Vietnam, Samsung berinvestasi sebesar 2,5 miliar dolar AS dan Thailand sebesar 1,2 miliar dolar AS.
Selain itu, ini juga makin membesarkan keberadaan Samsung di Indonesia, yang juga telah membangun kompleks pabrik sendiri di Cikarang, Bekasi, namun lebih dikhususkan untuk barang elektronik konsumen, seperti TV, kulkas, DVD Player dan perangkat elektronik lainnya.
Meski demikian, disebutkan bahwa investasi pabrik ponsel Samsung di Indonesia tidak akan terlalu besar. Hal itu karena investasi pabrik Samsung di Indonesia lebih difokuskan sebagai tempat perakitan saja, bukan manufaktur. Ini berbeda dengan pabrik Vietnam yang membuat panel layar smartphone dan komponen hardware lainnya. Namun, Samsung berjanji akan lebih banyak mempekerjakan orang Indonesia di pabrik ponselnya tersebut.