MAJALAH ICT – Jakarta. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (Sarana Menara) sebagai penyedia menara untuk disewakan menargetkan untuk menambah aset menaranya dengan tambahan mencapai 1000 tower baru. Dan dana Rp. 1 miliar per tower atau sekitar Rp. 1 triliun secara total telah disiapkan perseroan untuk mengembangkan bisnisnya pertoweran.
Demikian dikatakan Direktur Utama Sarana Menara Adam Gifari. "Seiring dengan rencana tersebut, maka kami optimistis dapat meningkatkan pendapatan 25-35 persen tahun ini menjadi Rp3,051 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,26 triliun," jelasnya. Adam optimis dengan target yang dicanangkan mengingat bisnis telepon selular saat ini mengalami perkembangan yang baik. Apalagi, katanya dengan meningkatnya layanan data, yang membuat operator telekomunikasi membutuhkan lebih banyak ruang menara untuk di sewa.
Dijelaskan Adam, hingga kuartal pertama 2013 ini, Sarana Menara telah memiliki 9.000 menara dengan jumlah penyewa mendekati 16.200. Peningkatan jumlah menara tersebut mencapai 2.200 menara atau 32,9 persen dan peningkatan sewa meningkat lebih dari 4.600 atau 40,7 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.
Sarana Menara juga mengungkapkan rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:10. Saat ini harga saham perseroan telah berada di level Rp24.950 per lembar saham. Menurut Adam, pemecahan nominal saham ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia. "Kami harap stock split ini dapat terlaksana dalam satu bulan ke depan setelah disetujui dalam RUPSLB," jelasnya.
Sementara itu, alokasi laba bersih di 2012 yang sebesar Rp.346,83 miliar, akan digunakan seluruhnya untuk ekspansi usaha, karena itu perseroan mengaku belum akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.