MAJALAH ICT – Jakarta. Roket SpaceX Falcon, yang seharusnya membawa satelit AMOS-6 yang akan dipakai Facebook ke orbit akhir pekan ini meledak selama tes rutin. Facebook, bersama dengan mitranya Eutelsat, disewakan kapasitas Ka-band dari satelit yang dioperasikan oleh Spacecom. Kapasitas itu dialokasikan untuk menyediakan mobile broadband ke daerah-daerah terpencil sub-Sahara Afrika.
Peluncuran dijadwalkan Sabtu. SpaceX sedang melakukan apa yang disebut uji api statis dimana mesin roket dinyalakan saat kendaraan diam, sebuah prosedur standar. Satelit AMOS-6 dimuat pada roket pada saat itu. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Elon Musk, pendiri dan CEO SpaceX, berkicau mengatakan, "Kehilangan Falcon kendaraan saat ini selama operasi mengisi propelan. Berasal di sekitar tangki tahap oksigen atas. Penyebab masih belum diketahui. Akan lebih diketahui segera. "
Mark Zuckerberg, CEO Facebook, berada di Afrika pekan ini, yang mungkin tidak secara kebetulan, dan berbicara tentang peluncuran sebelum ledakan. Media sosial raksasa ini sebelumnya mengatakan pihaknya memperkirakan cakupan tambahan untuk online di semester kedua 2016. Tidak ada pernyataan tentang perubahan jadwal ini.
Namun Zuckberberg memposting di situs media sosialnya, "Saya sedang berada di Afrika. Saya sangat kecewa mendengar kegagalan peluncuran SpaceX yang menghancurkan satelit kami, yang akan menyediakan konektivitas untuk banyak pengusaha dan semua orang di seluruh benua."
Kepala Facebook mencatat bahwa perusahaan juga memiliki teknologi alternatif seperti drone Aquila atau Project Aries, teknologi terestrial yang bertujuan untuk efisiensi spektrum.
