MAJALAH ICT – Jakarta. Satelit Telkom 3S rencananya diluncurkan dari Kourou, French Guiana, 14 Februari 2017 waktu setempat atau 15 Februari WIB. Satelit Telkom 3S diluncurkan bersama dengan satelit Sky Brazil milik AT&T. Telkom 3S memiliki bobot 3,5 ton berada di bawah, sedangkan Sky Brazil dengan bobot 6,0 ton akan berada di atas. Peluncur yg digunakan adalah Ariane 5-ECA flight VA235. Tujuan akhir Telkom 3S adalah ke slot orbit 118 BT di ketinggian 35.000 km dari bumi. Skenario peluncuran kurang lebih ada 4 tahap.
Tahap-1 menggunakan tenaga solid booster, dua roket lebih kecil yang ada di kiri dan kanan. Tahap ini akan membawa satelit sampai ketinggian 70 km selama kurang lebih 2 menit. Kemudian Tahap-2, menggunakan roket main stage, tabung bagian tengah yang besar, yang akan membawa sampai ketinggian 200 km sampai menit ke-8 menit. Dari sini trajectory roket sudah tdk vertikal lagi tetapi mulai membentuk elips.
Tahap-3 menggunakan roket upper stage sebagai roket peluncur yang terakhir sampai menit ke-27 dan dilanjutkan dengan separasi satelit. Satelit Sky Brazil yg berada di deck atas akan dilepas lebih dulu, sekitar 10 menit setelahnya baru Telkom 3S yang berada di deck bawah dilepas. Selanjutnya dengan menggunakan roket di dirinya sendiri, Telkom 3S akan meneruskan perjalanan menuju ke orbitnya. Satelit Telkom 3S nanti mengudara di angkasa Indonesia, di atas Makassar dengan 49 transponder melayani Indonesia.
Diceritakan Direktur Network and IT Solution Abdus Somad Arief, di control room akan duduk di kursi ‘panas’ adalah mission director sebagai penanggung jawab keseluruhan mission. Duduk juga di sebela-sebelahnya, asisten yang memberikan info tentang cuaca, project directors dari pemilik satelit dan lainnya, termasuk duduk di meja paling belakang dalam control room adalah CEO dan CTO Arianespace sbg pengambil keputusan akhir bila sesuatu terjadi. Di kursi panas Telkom diwakili oleh Thales Alenia Space yang bertindak sebagai customer-nya Arianespace karena bentuk kontrak Telkom dan Thales Alenia Space adalah IOD (In Orbit Delivery) atau turn key, sehingga transfer satelit akan dilakukan bila sudah berada di orbital slot-nya.
“Dua orang team Telkom, satu di antaranya saya, akan turut bekerja di dalam control room dan akan duduk di passive seat di dalam fishbowl section, untuk turut memonitor jalannya peluncuran an akan dimintai pendapat bila sesuatu di luar rencana terjadi,” kata Asa panggilan akrab Abdus Somad Arief.