MAJALAH ICT – Jakarta. Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB M Ridwan Effendi mengatakan Satelit Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dinilai menjadi solusi utama mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. Menurut Ridwan, kehadirannya satelit Telkom 3S menjadi solusi menyambungkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didominasi pulau-pulau karena jaringan kabel serat optik atau microwave di daratan tidak bisa menjangkau seluruh wilayah di negara ini.
“Peluncuran satelit Telkom 3S sangat ditunggu masyarakat karena bisa memeratakan layanan telekomunikasi hingga daerah terpencil dan pelosok di Tanah Air,” katanya di Jakarta.
Satelit telkom 3S rencananya akan diluncurkan dari Kourou, French Guiana, 14 Februari 2017 waktu setempat atau 15 Februari WIB. “Berbeda dengan satelit, cakupannya bisa menjangkau seluruh NKRI ditambah dengan sebagian besar wilayah tetangga,” kata mantanp Anggota BRTI ini.
Sementara itu, dengan menggunakan satelit, Telkom pun menyatakan ketegasannya agar balon Google jangan sampai dapat terbang di atas langit Indonesia. Demikian dikatakan Direktur Network and IT Solution Abdus Somad Arief, di sela Pre-Event peluncuran Satelit Telkom 3S, di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. “Kami terus menambah satelit untuk mempeluas layanan internet yang menjangkau pelosok daerah terpencil. Jadi, jangan sampai ada balon (Google Loon) di atas Indonesia,” kata Asa, panggilan akrabnya.
Tentu yang dimaksud Asa, balon tersebut adalah balon Google yang disiapkan Google melalui Project Loon, untuk dapat diterbangkan di atas Indonesia. Kementerian Kominfo dan beberapa operator telekomunikasi telah mendorong Google untuk menempatkan balon-balonnya di atas Indonesia sebagai sarana akses internet. Kerja operator telekomunikasi seperti Telkomse, Indosat dan XL dengan Google, telah dilakukan di akhir 2015 lalu. Jika memang Google jadi menempatkan balon-balonnya, maka akses satelit Telkom nampaknya akan sia-sia saja mengingat nantinya Google dan Telkom akan mengarap pasar yang sama.
Dijelaskan Abdus Somad, satelit Telkom 3S yang akan diluncurkan Telkom pada 15 Februari mendatang masih sesuai jadwal. Satelit Telkom 3S dijadwalkan luncur pada pukul 04:39 WIB, dengan lokasi peluncuran di Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis. “Hingga kini semua persiapan ‘on schedule’. Kami memohon doa semua masyarakat Indonesia agar peluncuran satelit Telkom 3S ini berjalan lancar tanpa kendala,” harapnya.
Ditambahkannya, satelit Telkom 3S akan menempati slot orbit 118 derajat bujur timur yang berada di atas Pulau Kalimantan yang ditempati oleh Satelit Telkom 2. Dengan masa aktif satelit sekitar 15 tahun sejak diluncurkan, satelit Telkom 3S ini memiliki kapasitas 49 ransponder, terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE). “Dengan satelit Telkom 3S tersebut, maka Telkom punya tiga satelit aktif mengorbit, yakni Satelit Telkom 1, Satelit Telkom 2, dan Satelit Telkom 3S,” pungkas.