MAJALAH ICT – Jakarta. Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi diumumkan naik oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri EDSM Jero Wacik, yang juga dilengkap penjelasan oleh Menge PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Banyak publik mempertanyakan mengapa pengumuman tidak dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono?
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, SBY ada dan sedang menerima Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak. "Menerima tamu negara Presiden Timor Leste," kata Tifatul ketika ada yang bertanya melalui akun Tiwtter nya @tifsembiring.
Namun, jika dilihat dari akun Twitter Presiden SBY di @SBYudhoyono , sejatinya sejak pagi SBY sudah woro-woro akan menaikkan BBM. "Setelah 2 tahun pemerintah bertahan utk tidak naikkan harga BBM, meskipun subsidi sangat membengkak, kali ini terpaksa dinaikkan," kicau SBY di pag hari ini.
Selain itu, SBY juga menulis, "Ini pilihan yg pahit, tetapi harus kita ambil. Saya tidak ingin ekonomi kita menjadi buruk & akhirnya menyulitkan kehidupan rakyat. Jika saya tidak naikkan harga BBM krn berhitung untung rugi dr segi politik, beban kita ke depan justru akan terus bertambah."
Ditambahkan juga oleh SBY, "Pengurangan subsidi BBM utk selamatkan ekonomi, agar uang negara bisa utk bantu rakyat tidak mampu & bangun infrastruktur."
Terkait dengan BLSM, SBY juga menulis, "Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, Program Keluarga Harapan, beras & beasiswa, pastikan sampai ke sasaran. Masy agar mengawasi. Saya sudah instruksikan jajaran Polri dibantu TNI, utk mengamankan penyaluran bantuan kpd masyarakat agar tertib & lancar."
SBY juga melalui media sosial menghimbau perusahaan dan BUMN untuk membantu masyarakat terkait kenaikan BBM ini. "Bagi kalangan mampu, tmsk perusahaan swasta & BUMN, mari kita bantu masyarakat, seperti pasar murah & bantuan sembako," himbau SBY melalui @SBYudhoyono yang saat ini memiliki lebih dari 2,5 juta pengikut (followers) ini.