MAJALAH ICT – Jakarta. Perusahaan yang bergerak di bidang AI Customer Analytics asal Amerika Serikat, 1datapipe sangat antusias dengan beroperasi di Indonesia yang merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cerah di masa depan. Hal tersebut diakui oleh CEO 1datapipe Carey Anderson saat temu media secara daring baru-baru ini di Jakarta. Menurutnya, sektor perbankan dan teknologi finansial menyambut baik kehadiran 1datapipe yang bisa membantu industri ini untuk terus tumbuh dan berkembang.
“Kami sangat beruntung bisa menjadi bagian dari gerakan inklusi keuangan di Indonesia saat ini. 1datapipe adalah pemimpin dalam analisis dan wawasan yang didukung AI. Kami memberikan pandangan pelanggan 360 derajat yang lebih maju, termasuk skor yang sangat akurat untuk mitigasi penipuan, estimasi pendapatan, tren gaya hidup geografis, dan solusi kredit inklusi keuangan pertama di dunia. Semua ini disediakan dalam satu API, dan memungkinkan klien kami mengambil keputusan dalam waktu kurang dari dua detik.”
Menurut Carey, untuk berinvestasi di AI dan infrastrukturnya tidaklah mudah. Dan hal ini tidak dapat diperoleh oleh banyak institusi kecil.
“Jadi menurut saya, apa yang kami lakukan adalah membuat produk kami tersedia tidak hanya untuk institusi skala besar, tapi juga institusi menengah dan kecil yang membutuhkan teknologi AI untuk semua jenis kebutuhan perbankan dan keuangan. Bukan hanya penipuan, namun juga termasuk perkiraan pendapatan dan kredit.”
Carey mengatakan bahwa AI sangat penting untuk memerangi kasus penipuan.
“Kami adalah mitra terpercaya untuk mitigasi penipuan. Kami mengintegrasikan ratusan atribut data yang dipersonalisasi dari berbagai sumber data untuk mengonfirmasi identitas seseorang. Hal ini dapat dimulai dengan KTP, nama, tanggal lahir, alamat, telepon genggam, nomor telepon rumah, email, identitas Data Inti, dan atribut (lain) yang dimiliki semua individu. Kemudian kami memanfaatkan model AI dan analisis basis data grafik untuk benar-benar menggali lebih dalam dan koneksi profil yang tidak normal.”
1datapipe mengintegrasikan lebih dari 500 atribut data yang dipersonalisasi dan menawarkan solusi analitik menyeluruh serta memberikan wawasan mendalam seputar pelanggan. Solusi itu terdiri dari empat lapisan dan mampu mengidentifikasi individu atau pelanggan dengan visibilitas biro kredit terbatas sehingga mereka bisa mendapatkan akses produk keuangan yang lebih luas. Rangkaian lengkap skor risiko AI Customer Analytic 360 derajat 1datapipe meliputi pengamanan ID skor risiko penipuan, skor stabilitas pendapatan, skor kepercayaan kredit dan skor inklusi finansial.
Director & Country Manager 1datapipe untuk Indonesia Herrias Yusmawan, pada kesempatan yang sama mengatakan ada beberapa metode berbasis teknologi yang bisa digunakan untuk mencegah kasus penipuan (fraud). Misalnya dengan menggunakan berbagai sumber data seperti identitas pelanggan berupa KTP atau NIK.
“Sekarang orang sudah banyak pakai handphone, maka kita pakai nomor tersebut sebagai salah satu sumber identitas. Termasuk juga data alamat. Data-data ini yang kita gunakan untuk verifikasi apakah orang tersebut memberikan informasi yang lengkap atau tidak. Apabila ada minimal salah satu informasi yang tidak sesuai, maka kita curigai bahwa orang tersebut bukan genuine customer atau pelanggan asli. Artinya, dia dicurigai sebagai salah satu fraudsters atau penipu.”
Herrias menambahkan, metode lainnya adalah linkage atau keterkaitan dari informasi-informasi yang didapat.
“Kita mengecek konsistensi dari database-database di mana kita bekerjasama. Jika ditemukan, misalnya satu handphone digunakan untuk lima NIK, artinya ada kemungkinan orang ini adalah fraudsters. Mengapa, karena dia menggunakan nomor yang sama untuk melakukan komunikasi dengan lembaga keuangan untuk minta pinjaman dengan identitas yang berbeda-beda.”
Lembaga keuangan di Indonesia banyak menyasar pasar unbanked atau underbanked yang artinya mereka belum punya hubungan dengan lembaga keuangan.
“Ini sebetulnya adalah tantangan karenaa mereka sendiri tidak punya data apakah seseorang itu bagus atau tidak. Lembaga keuangan butuh data eksternal karena mereka tidak punya data tenteng seorang (yang terkategori) underbanked dan unbanked. Inilah salah satu peran dari 1datapipe. Kami mengkombininasikan data internal dan eksternal lalu diolah dengan menggunakan teknologi AI sehingga mereka mendapat gambaran (tentang profil seseorang).”
Herrias mengatakan bahwa data itu sangat mahal karena data itu telling the facts.
“Di 1datapipe, yang kami lakukan adalah bagaimana mentransformasi data itu tidak hanya menjadi informasi tetapi menjadi artificial intelligence. Jadi insight atau wawasan. Dalam hal ini membantu lembaga keuangan untuk mempertajam strategi mereka dalam menandai pelanggan.”