Search
Kamis 10 Oktober 2024
  • :
  • :

Sempat Terganggu, Trafik Komunikasi di Timur Indonesia Kembali Normal

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan trafik komunikasi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) saat ini dalam kondisi normal. Sebelumnya dalam 2 hari terakhir pelanggan di KTI sempat merasakan gangguan dalam berkomunikasi terkait beberapa kondisi.

Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo di Jakarta, menjelaskan gangguan yang terjadi di KTI merupakan imbas dari kegiatan pengerjaan Sistem Komunikasi Kabel Laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SKKL SMPCS).

“Pada hari Senin pukul 12.45 WITA, untuk keperluan penyambungan SKKL SMPCS di area Selatan Halmahera maka ruas Manado-Ternate-Sorong terpaksa dimatikan.  Untuk tetap melayani keperluan komunikasi kepada pelanggan, maka trafik menuju Maluku dan Papua dialihkan melalui  jalur Kendari,” jelas Arif Prabowo.

Namun, jelas Arif Prabowo pada hari Senin (25/4) tersebut pukul  14.30 WITA jalur Kendari yang sedianya digunakan sebagai back up tiba-tiba mengalami gangguan. Gangguan tersebut berupa terputusnya kabel serat optik jalur darat antara Latowu dan Malili. Sebagai dampaknya seluruh trafik komunikasi ke area Maluku dan Papua untuk seluruh layanan Telkom Group mengalami ketidaknyamanan mengingat hanya berfungsinya jalur alternatif satelit yang dapat melayani Kawasan Timur Indonesia tersebut.

“Setelah layanan di back up via satelit, pada pukul 17.56 WITA layanan Telkom Group kembali normal menyusul berhasilnya perbaikan kabel serat optik jalur darat Latowu-Malili,” kata Arif Prabowo. Namun gangguan sempat muncul kembali di hari Selasa (26/4) malam sekitar 2 jam  menyusul longsor yang terjadi di jalur daerah Kolaka Sulawesi Tenggara. Perbaikan akibat longsor ini telah selesai dan layanan telekomunikasi ke arah Maluku dan Papua telah normal kembali.

Lebih jauh Arif menjelaskan penyabungan SKKL SMPCS di area Selatan Halmahera saat ini masih tangah berlangsung dan diperkirakan akan rampung dalam waktu dua hari ke depan.

“Sehubungan dengan peristiwa ini Telkom meminta maaf atas ketidaknyaman seluruh pengguna layanan telekomunikasi khususnya masyarakat di Kawasan Timur Indonesia. Telkom bertekad untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan dan masyarakat Indonesia,” demikian tutur Arif mengakhiri penjelasannya.