MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam hal ini Ditjen Sumberdaya dan Perangkat Pos Informatika, tengah disibukkan dengan penataan frekuensi, mulai dari pita 450 MHz sampai 2.500 MHz.
Dirjen SDPPI Muhammad Budi Setyawan mengungkapkan arah kebijakan frekuensi di Indonesia adalah menuju long term evolution (LTE) mesti tetap mengedepankan teknologi netral.
"Dengan rezim BHP pita, maka operator pasti akan memanfaatkan frekuensinya untuk teknologi terkini di mana perangkatnya sudah banyak di pasaran, yaitu LTE,"ungkapnya kepada majalah ICT di ruang kerjanya di Gedung Sapta Pesona, Kamis 21 Maret 2013.
Menurut dia, yang akan difikirkan adalah waktu yang tepat untuk implementasi LTE yang dibarengi dengan cut off layanan 2G operator telekomunikasi.
Ditjen SDPPI berencana mencanangkan LTE pada 2018, tapi bisa dipercepat pada 2015 seiring cut off televisi analog ke digital di area jabodetabek di pita 700 MHz.
"Jadi mungkin saja regional dulu, yaitu Jabodetabek dulu diterapkan LTE, daerah lainnya menyusul,"tuturnya.(ap)
