MAJALAH ICT – Jakarta. Seorang siswa SMA asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Maria Paskalia Wulandike Making, mengungkapkan rasa bangganya karena ‘didaulat’ menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika selama sehari. Selama sehari penuh, dia mendapat kesempatan menggantikan Menteri Kominfo Rudiantara.
Maria yang akrab disapa Riska ini, juga bersyukur dipertemukan langsung dengan Menteri Kominfo Rudiantara, sosok Menteri yang ia kagumi. “Senang dan bangga bisa ketemu Bapak Rudiantara (Menkominfo), sosok yang sangat sederhana tapi punya banyak motivasi buat saya,” kata Riska saat mendampingi Rudiantara menghadiri Wisudawan Universitas Esa Unggul di Hotel Pullman, Jakarta.
Riska mengatakan, dirinya mengikuti program ‘Sehari Jadi Menteri’, yang diperuntukan bagi anak perempuan Indonesia. Mereka ini diberi kesempatan berperan menjadi pimpinan setelah melalui seleksi oleh Yayasan Plan International Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kominfo.
“Jadi, saya ikut seleksi dari 500 anak di Indonesia, dan 12 yang terpilih termasuk saya jadi Menteri Komunikasi dan Informatika RI,” kata Riska.
Ketika didapuk menggantikan Menteri Rudiantara, Riska banyak berbicara soal program akses internet ke pelosok desa. Siswa kelas X dari Kabupaten Lembata NTT ini berharap program ini bisa sukses dan membawa manfaat besar.
“Mau menyebarkan jaringan internet ke daerah pelosok-pelosok, terutama di daerah saya. Jadi, saya senang sekali dan bangga bisa jadi Menteri sehari,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kominfo Rudiantara memperkenalkan Riska kepada jajaran akademika Universitas Esa Unggul, para wisudawani dan seluruh undangan yang hadir.
“Adik Riska ini kelas X, usianya baru 15 tahun. Indonesia Esa Unggul harus cepat-cepat melamar Riska untuk masuk kesini, untuk menjadikan bibit unggul dan unggulan Indonesia Esa Unggul di masa yang akan datang,” kata Rudiantara.
Lebih lanjut, Menteri Rudiantara berharap Riska mendapatkan beasiswa kuliah di Universitas Esa Unggul agar menjadi bibit unggul di masa yang akan datang. Pasalnya, Riska memiliki potensi yang besar, baik dari sisi akademik maupun non akademik.
“Cari bibit terbaik dari seluruh Indonesia, kalau perlu bebaskan biayanya untuk ikut pendidikan. Termasuk Riska ini. Itu cara baru kita mendidik anak Indonesia,” harap Rudiantara.
Menanggapi hal tersebut, pihak yayasan dari Universitas Esa Unggul memberikan beasiswa kuliah hingga S2 kepada Riska.