Search
Senin 20 Januari 2025
  • :
  • :

Sepanjang 2014, XL Bangun 7000 BTS dan 16 Ribu Node B Baru

MAJALAH ICT – Jakarta. Sebagai bagian dari upaya XL untuk memastikan pengalaman layanan data dan jaringan yang berkualitas bagi pelanggan, XL telah membangun 7.000 site baru pada tahun 2014, meningkat 16% dari tahun sebelumnya. Lebih dari 16.000 Node’s B telah ditempatkan secara strategis untuk memenuhi permintaan akan layanan Data. Pada saat yang bersamaan, XL terus melakukan modernisasi jaringan di sejumlah kota besar untuk memberikan kualitas dan kapasitas jaringan yang lebih baik, yang dapat meningkatkan kualitas layanan percakapan dan data untuk para pengguna.

Deputi CEO XL, Dian Siswarini mengatakan, sebagai bagian dari komitmen, XL telah menambah layanan 4G di empat kota besar, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bogor, dan Medan sebagai bagian dari penyediaan layanan internet secara menyeluruh untuk memenuhi permintaan koneksi internet cepat. XL melakukan strategi yang proaktif, antara lain dengan merencanakan peluncuran program bundling perangkat 4G dengan konten gratis berupa layanan digital. Hal ini untuk menempatkan XL pada posisi terdepan dalam penyediaan layanan data serta memanfaatkan peluang pertumbuhan layanan internet.

"Pertumbuhan pada pendapatan layanan Data dipicu oleh tingginya trafik penggunaan Data dan meningkatnya penetrasi pengguna smartphone. Fokus XL dalam menyediakan akses layanan internet yang mudah dan nyaman melalui penawaran beragam perangkat (devices) dan program bundling kepada pelanggan secara berkesinambungan telah meningkatkan trafik layanan Data sebesar 127% dari tahun sebelumnya. Pengguna Smartphone meningkat menjadi  16,1 juta dengan rata-rata penetrasi sebesar 27% di tahun 2014," kata Dian.

Aksi akuisisi terhadap Axis merupakan satu langkah strategis XL untuk meningkatkan daya saing di industri telekomunikasi di Indonesia. Dan sebagai kelanjutan dari penyelesaian traksaksi yang sudah dilakukan pada bulan Maret tahun lalu, XL juga telah mentargetkan untuk dapat menyelesaikan proses integrasi selama 12 bulan. Proses integrasi dengan Axis tersebut pada akhirnya berhasil diselesaikan XL lebih awal dari target yang sudah ditetapkan sebelumnya tanpa ada gangguan yang berdampak pada pelanggan. XL juga telah berhasil melakukan pengurangan biaya dan terus fokus pada upaya restrukturisasi biaya melalui berbagai inisiatif termasuk pemanfaatan kembali aset-aset Axis untuk mendukung upaya optimisasi kapasitas dan cakupan jaringan.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) XL stabil sebesar Rp 8,6 triliun, dengan EBITDA margin sebesar 37%. Penurunan margin disebabkan adanya integrasi XL dengan Axis setelah memperhitungkan EBITDA negatif sejak dilakukannya akuisisi pada 19 Maret 2014. Namun demikian, XL tetap fokus pada upaya perbaikan melalui penghematan biaya dan kinerja usaha yang dihasilkan dan peningkatan yang signifikan pada margin EBITDA di kuartal keempat 2014.

Sedangkan kerugian di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 891 miliar yang disebabkan aksi akuisisi terhadap Axis serta melemahnya nilai tukar Rupiah. Di luar dari dampak transaksi valuta asing, XL mencatat kerugian sebesar Rp 57 miliar. Selama tahun 2014, XL telah membelanjakan belanja modal (capex) sebesar Rp 7 triliun yang digunakan untuk memperluas infrastruktur layanan data yang dibiayai melalui kombinasi antara dana internal dan hutang. Total hutang meningkat menjadi Rp 29,6 triliun dari Rp 17,8 triliun, terutama disebabkan oleh akusisi AXIS yang menyebabkan peningkatan utang laba bersih/EBITDA dari 1,9x menjadi 2,6x pada akhir 2014.