MAJALAH ICT – Jakarta. SES, penyedia solusi terkemuka global untuk konektivitas konten yang didukung satelit, meluncurkan konstelasi satelit O3b mPOWER next-gen miliknya di Indonesia. Pakar SES menyampaikan bagaimana satelit komunikasi menjadi kunci dalam mendukung terwujudnya konektivitas yang luas bagi kalangan bisnis maupun konsumer di Indonesia. Hal senada juga disampaikan oleh Northern Sky Research (NSR), lembaga riset global di bidang satelit. Selain menyampaikan mengenai use case teknologi satelit dan ruang angkasa di beragam bidang industri, SES juga menggarisbawahi bagaimana teknologi-teknologi tersebut memiliki peran krusial dalam turut mendukung upaya pemerataan digital bangsa Indonesia, serta mendukung program-program ruang angkasa Indonesia nantinya di masa depan.
Konstelasi satelit O3b mPOWER yang baru ini dikembangkan menyusul kesuksesan konstelasi SES O3b pendahulunya sejak 2014 lalu dalam menghadirkan konektivitas internet broadband berkecepatan tinggi dan rendah latensi bagi pelanggan di lebih dari 50 negara. Konstelasi O3b di Asia Pasifik mendukung penggelaran jaringan mobile 3G dan 4G, bahkan hingga ke negara-negara seperti Cook Islands, Timor Leste, serta Pakistan.
Di Indonesia sendiri, SES, bersama Teleglobal, terus berkomitmen dalam mendukung upaya bangsa memupus kesenjangan digital, mempercepat terwujudnya inisiatif pemerintah dalam memperkuat pembangunan broadband, serta dalam menghadirkan layanan digital esensial bagi seluruh masyarakat di nusantara. Hingga hari ini, baru sekitar 73,7 persen masyarakat Indonesia yang memiliki akses internet.
Untuk mempercepat terwujudnya inklusivitas digital di seluruh Indonesia, serta dalam upaya mendukung tuntasnya proyek-proyek BAKTI memenuhi kebutuhan konektivitas hingga di wilayah-wilayah perdesaan, SES juga telah membangun dua gateways yang terletak di dalam wilayah negara, yakni di Cikarang dan Jakarta, dengan kapasitas yang berlipat-lipat dalam satuan Gbps, melalui peluncuran SES-12 yang telah lalu. Selain berhasil mendukung konektivitas sebanyak 1.114 terminal jarak jauh ke jaringan, layanan ini mampu mendukung bangsa dalam menghadirkan akses internet bagi sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, hingga lembaga-lembaga pemerintahan setempat di area perdesaan Indonesia, baik melalui koneksi 3G, hingga Wi-Fi.
Konstelasi satelit O3b mPOWER next-gen ini mendukung dihasilkannya bandwidth yang jauh lebih tinggi pada masing-masing satelit O3b, sehingga skalabilitas satelit makin meningkat dalam memancarkan throughput dari satuan megabit hingga berlipat-lipat Gigabits. Belum lagi, jika dikombinasikan dengan multiple spot beams maka akan mampu menjangkau hingga 100 persen wilayah Indonesia.
Spot beams yang telah terotomasikan secara virtual dan bisa disetir ini memiliki tingkat agility yang lebih tinggi, sehingga mampu menjalin konektivitas pelanggan dari manapun lokasinya secara virtual, baik di darat, laut, maupun di udara. Selain itu, posisinya yang terletak di sepanjang Medium EarthOrbit (MEO) 8.000 Km di atas permukaan bumi menjamin dihadirkannya konektivitas dengan tingkat latensi yang rendah, sekelas dengan kualitas yang dihadirkan oleh fiber, hanya dengan enam satelit untuk menghasilkan jangkauan hingga ke seluruh wilayah global secara virtual.
Konstelasi satelit baru ini hadir sebagai dukungan sekaligus menjawab kebutuhan sektor publik dalam upaya mereka mewujudkan komitmen kepada masyarakat untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan infrastruktur digital maupun pertumbuhan ekonomi digital. Ini selaras dengan visi Indonesia 4.0 menjadi negara maju yang tumbuh berbasiskan riset dan inovasi serta menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital dunia pada tahun 2045. Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam menghadirkan akses internet yang merata hingga ke seluruh pelosok nusantara, meningkatkan pengadopsian cloud di sektor publik, mendukung penggelaran jaringan mobile 5G, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka meningkatkan pembangunan konektivitas dan infrastruktur bangsa.
Sebagai negara yang menguasai ceruk pasar yang besar dengan warganya yang melek digital, Indonesia kini tampil sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di kawasan dengan pertumbuhan ekonomi digital mencapai 10 persen selama pandemi berlangsung. Perekonomian digital menyumbang 4 persen dari total PDB, oleh karenanya Presiden Joko Widodo menekankan bahwa nantinya perekonomian digital ditargetkan mampu mencapai proporsi sebesar 18 persen dari total PDB Indonesia di tahun 2030.
Di tengah keseriusan pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan di sektor TIK, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar munculnya kebutuhan yang tinggi untuk bekerja dari rumah maupun penyelenggaraan model pembelajaran daring. Ini membawa tantangan tersendiri dan makin membuka lebar kesenjangan konektivitas di daerah-daerah pelosok. Melonjaknya kebutuhan lalu lintas internet juga membawa kendala tersendiri pada infrastruktur jaringan yang ada. Ini makin menguatkan pentingnya upaya meningkatkan resiliensi jaringan.
“Keberadaan satelit menjadi penyempurna bagi bangunan jaringan berbasis terestrial, fiber broadband, serta cable links yang sudah ada, karena sifat jangkauan satelit yang luas serta memungkinkan untuk digelar dengan cepat. Tidak saja mampu menghadirkan konektivitas hingga ke mil-mil terakhir di wilayah-wilayah pelosok, namun kehadiran satelit mampu meningkatkan resiliensi dan keandalan jaringan. Ini menjadi krusial terlebih dengan komitmen bangsa dalam menghadirkan dukungan konektivitas terbaik di tengah makin sengitnya percaturan perekonomian digital saat ini,” tutur Harsh Verma, Sales Director, Asia for Fixed Data, SES. “Kami merasa terhormat sekaligus bangga dapat memperkenalkan solusi konektivitas konten yang berbasis satelit di Indonesia.”
Peluncuran tahap pertama dengan sebanyak tiga satelit O3b mPOWER akan dilaksanakan pada bulan Desember 2021 ini. Peluncuran tiga satelit berikutnya akan dilakukan pada awal tahun 2022. Konstelasi ini diharapkan akan siap beroperasi sepenuhnya dalam menghadirkan jangkauan global pada Kuartal III tahun 2022.