MAJALAH ICT – Jakarta. Persaingan yang keras di sektor telekomunikasi membuat beberapa pemiliki operator harus lempar handuk dan menjualnya pada investor lain. Setelah HCPT, kini Hutchison 3 Indonesia, dmana Charoen Pokphan hengang dan dijual ke kelompok usaha Garibaldi Thohir, dikabarkan akan ada lagi satu operator dijual. Menurut sumber Majalah ICT, operator ini menggunakan teknologi CDMA dan dimiliki salah satu konglomerat di Indonesia.
Menurut sumber yang membisikan soal penjualan operator dengan merk produk 3 jauh hari sebelum penjualan dilakukan, operator berbasis CDMA ini memiliki ijin Fixed Wireless Access. "Operator ini dalam beberapa tahun kinerjanya sudah menurun, bahkan cenderung merugi. Karyawannya juga sudah banyak yang pindah ke operator lain," ujar sumber.
Informasi ini nampaknya logis. Mengingat, dalam beberapa tahun operator dengan teknologi CDMA seperti tertekan persaingan. Label murah yang selama ini diusung, lenyap karena operator FWA dibatasi wilayahnya dan harus ganti nomor ketika ke daerah dengan kode area berbeda. Dan yang terpenting, seluler yang berbasis GSM pun kini sudah kian murah. Sehingga, pengguna FWA kian menurun. "Sebab, teknologi CDMA sekarang tidak berkembang. Pengguna harus disubsidi," katanya sumber lagi.
Entah informasi ini benar atau tidak, waktu yang akan membuktikan. Namun, arah industri telekomunikasi di Indonesia persaingan akan makin tajam, yang dapat diatasi dengan merger atau mendapat dana segar baru dari investor baru. Seperti yang terjadi dengan HCPT dimana sekelompok pengusaha Indonesia mengambil alih saham sebesar 35 persen dari salah satu pemegang saham di HCPT, yaitu Charoen Pokphand. Charoen Pokphan merupakan pemilik asli HCPT sejak masuk ke Indonesia 2003 dengan nama Cyber Access Communication (CAC).