MAJALAH ICT – Jakarta. Produsen ponsel Nokia telah lempar handuk dan menyerah menghadapi persaingan industri ponsel yang kian ketat. Dan Microsoft pun akhirnya membeli Nokia dengan harga tantastis, Rp. 80 triliun lebih. Produsen lainnya, BlackBerry masih menghadapi persoalan berat. Produk yang tidak laku sesuai harapan serta kerugian keuangan membuat beredar rumor bahwa BlackBerry pun akan dijual.
Rumor tersebut tidak sembarangan dihembuskan. Adalah Wall Street Journal yang mengatakan bahwa penjualan perusahaan BlackBerry tampaknya sudah semakin mendakati kenyataan. Diberitakan, BlackBerry telah berdiskusi dengan beberapa pihak yang tertarik membeli sebagian maupun seluruh unit bisnis perusahaan. Diskusi tersebut terjadi setelah perusahaan mengumumkan pilihan strategis yang cukup krusial itu bagi masa depannya. BlackBerry juga telah memilih beberapa calon pembeli yang nantinya akan diikutsertakan dalam proses penjualan dan diharapkan akan selesai pada November mendatang.
Dengan begitu, artinya BlackBerry sudah menentukan pilihan strategis dari beberapa pilihan sebelumnya, apakah dijual, joint venture, atau melakukan kemitraan. Dikabarkan juga, mereka pun telah menemukan beberapa calon pembeli, termasuk Lenovo.
Pilihan menjual BlackBerry dikarenakan derasnya desakan pemegang saham perusahaan asal Kanada tersebut. Apalagi, pasar BlackBerry kian merosot, setelah memiliki nilai pasar sampai 83 miliar dolar AS di 2008, kini hanya sekitar 5,4 miliar dolar AS. Terkait rencana penjualan, perusahaan industri keuangan di Amerika Serikat, Plan Investment Board dan Bain Capital di Canada dilaporkan tertarik mengikuti proses lelang ini.