MAJALAH ICT – Jakarta. Penyerangan para hacker ke situs-situs pemerintah Australia di satu sisi memperlihatkan kemampuan para peretas Indonesia yang katanya cukup diakui di dunia sebagai kampium hacker dunia, namun di sisi lain mengkhawatirkan karena tidak semua situs di dalam negeri juga aman dari serangan hacker luar negeri. Begitu juga yang terjadi dengan informasi tumbangnya situs Polri dan satuan Bareskrim.
Dari pantauan Majalah ICT, situs http://bareskrim.polri.go.id saat ini dalam posisi disable. Informasi inipun cepat sampai ke telinga para hacker. Mereka pun slaing bertannya apakah ada yang menyerang situs Kepolisian RI ini. Meski belum ada informasi yang menunjukkan bahwa situs ini diretas pihak Australia, namun dari penelusuran Majalah ICT, situs ini sudah diretas sejak akhir Juli lalu.
Hal itu juga dibenarkan jaringan hacker Anonymous Indonesia. "Website Bareskrim kmarin tdk ada yg menyerang, tu sudah Disabled sjak tgl 31 July," tulis Anonymous dalam akun Twitternya, yang juga dituliskan link informasi peretasannya.
Situs Bareskrim diretas oleh Pra5satea pada 31 Julu. Gara-garanya, ada pernyataan Kabareskrim saat itu, yang sekarang jadi Kapolri, Komjen Pol Sutarman. Sutarman sempat mengumumkan jika Bareskrim telah siap menerima serangan dari hacker mana pun. Sutarman juga menambahkan kalau situs resmi Bareskrim telah dilengkapi dengan sistem pengamanan yang, sehingga akan sulit diretas oleh hacker. Tapi seperti yang diketahui, situs resmi bareskrim tersebut sudah berhasil diretas oleh salah satu hacker yang dicurigai berasal dari indonesia.
alhasil, hacker pun mencoba menjebolnya. Dan Situs tersebut, hingga sekarang hanya muncul tulisan Website Disabled. Hal ini menunjukan keberdayaan Bareskrim yang tidak mampu memulihkan website resmi mereka dengan cepat.
Untuk situs www. polri.go.id, memang penyerangan beberapa kali dilakukan dan sempat hidup dan mati. Namun, situs masih tetap hidup. Hanya saja, untuk polri.go.id situs tidak diakses. Nampaknya ada sistem atau penulisan program yang memang mengharuskan pengunjung situs masuk ke subdimain www.polri.go.id dan bukan polri.go.id.