MAJALAH ICT – Jakarta. Situs resmi milik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang dibobol hacker hingga kini belum pulih. Situs beralamat http://bareskrim.polri.go.id itu sampai saat ini masih di-disabled.
Sebagaimana diketahui, Rabu kemarin situs Bareskrim diretas. Saat dibuka, situs berwarna gelap dengan lambang garuda dan bendera merah putih. Diduga peretas mencoba kekuatan pihak Kepolisian yang seolah menantang para peretas karena memiliki sistem keamanan situs yang kuat. Situs itu sendiri diretas oleh pihak berkode "pra5astea" atau jika dibaca adalah ‘prasasti’.
Adapun tulisan di situs tersebut berbunyi:
"LIHATLAH MERAH PUTIH INI, BERTAHTAKAN GARUDA YANG SEMPURNA"
"MENGARTIKAN BERANI, SUCI HATI DAN JIWA"
"MELAMBANGKAN BESAAAARRRR, GAGAH, DAN PERKASA"
"YA !!! INILAH BENDERA DAN LAMBANG NEGARAKU YANG INDAH NAN DIAGUNGKAN"
"TAPI KINI DIA SEDANG MENANGIS, MEMBAYANGKAN KAPAN "BERAKHIRNYA" KEBOBROKAN INI"
"DEMI TUHAN, DOA(NYA) YANG SELALU BERGEMA DEMI UMAT MANUSIA DI INDONESIA"
"HENTIKANLAH WAHAI TUAN, MUSNAHKAN KETIDAKSEIMBANGAN INI, HILANGKANLAH KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG AKAN MEMBUAT KERUGIAN, SIRNAKAN :'("
"BERPIHAKLAH PADA RAKYAT DAN NEGARA, DEMI IBU PERTIWI TERCINTA, KEMBALI KITA TERBANGKAN BERSAMA"
SAYA "pra5astea" MEMOHON MAAF ATAS KELANCANGAN INI…DEMI KATA-KATA DISEBUAH SUMBER INI.
Dengan kejadian ini, hal tersebut merupakan kali kesekian situs Kepolisian RI diretas. Mei lalu, situs divkum.polri.go.id dan situs Kepolisian Daerah Jatim diretas, bahkan situs www.polri.go.id tumbang. Tidak diketahui pasti penyebab tumbangnya situs tersebut, namun dua hari yang lalu muncul ajakan peertasan massal terhadap situs www.polri.go.id lewat Facebook.
Ajakan untuk meretas situs kepolisian RI secara massal (www.polri.go.id) dikampanyekan di Facebook oleh akun yang menamakan dirinya Pembela Tauhid. Tak hanya ajakan, akun tersebut juga memberikan petunjuknya pada pengguna Facebook awam sekalipun.
Dalam screen shots tampilan Facebook akun Pembela Tauhid , terlihat sejumlah pesan bernada menyerang dan provokatif.
Ajakan itu sendiri mulai menyebar di Facebook, Kamis sore kemarin (16/5). Dalam pesan dari pemilik akun menyebutkan bahwa situs polri sudah down 40 persen yang bisa dicek di http://www.status.ws/www.polri.go.id.
Terdapat juga tulisan, "Mari sama-sama menyerang situs polri di alamat www.polri.go.id sebagai aksi protes kekejaman densus 88 terhadap kaum muslimin baru-baru ini."
Ajakan menyerang secara terang-terangan ditunjukkan dalam pesan agar pengguna Facebook mengklik http://properti-murah.com/ddos.html, kemudian, bunyi akun Facebook tersebut, isi target serangan dengan www.polri.go.id. "Isi besarnya serangan dan isi juga pesan sesuai kehendak antum. Kemudian klik serang," ujar akun FB Pembela Tauhid tersebut.
Tiga hari yang lalu, tampilan depan situs Divhum POLRI berganti rupa dengan gambar seseorang memakai topeng putih dengan background hitam. Walaupun belum diketahui apa maksud dari serangannya tersebut, namun kelompok peretas ini dengan ‘sukarela’ memberitahukan identitas mereka.
Tidak hanya satu situs saja, ternyata website Kepolisian Daerah Jawa Timur juga berhasil dibobol oleh peretas. Dalam serangan di situs ini, peretas tidak mengganti tampilan depannya, namun mengganti nama dan domain dari websitenya. Artinya, peretas sudah menyatroni hingga ke level admin, sehingga bila mau, bisa mengubah-ubah sesuka hati.
Semula situs Kepolisian Daerah Jawa Timur ini memiliki nama alamat www.jatim.polri.go.id dan kini telah berubah menjadi http://polda.masansoft.com.
Setelah mereda, situs Divkum Polri di www.divkum.polri.go.id kembali diretas hacker sejak pukul 07:00 WIB sampai kemarin sore, (18/5) pukul 19:00 WIB.
Begitu situs dibuka, yang tampil adalah gambar kartun polisi dan tulisan "hacked by larcenciels." Di bawah tulisan tersebut terdapat juga tulisan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia."
Ada juga sejenis tulisan bernada protes bahwa "heker 6 tahun penjara, nyuri sandal 3 tahun penjara, koruptor 2 tahun penjara, dan anak menteri nabrak tewas 1 tahun penjara"