MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom meluncurkan layanan Smart Office Pro (SAFIRO). SAFIRO merupakan produk berbasis akses internet kecepatan tinggi (High Speed Internet) dengan kecepatan hingga 1 GBps (Giga Byte per-second).
Telkom memperkenalkan berbagai paket layanan SAFIRO 1 GBps, dimulai dari akses internet berkecepatan up to 1 GBps, plus IPTV (78 Channel) dan free voice call 1000 menit (lokal+SLJJ), serta layanan yang di-bundlingdengan storage, hosting, platform office dan manage service.
“Internet berkecepatan tinggi kini sudah menjadi kebutuhan, khususnya bagi kalangan enterprise dan bisnis. Dengan memanfaatkan internet berkecepatan tinggi hingga 1 GBps, dunia bisnis akan menikmati banyak keuntungan,” ujar Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin pada peluncuran layanan ini.
Dijelaskan Awaluddin, lingkungan bisnis di era digital saat ini sarat dengan perubahan yang sangat cepat dan tentu harus dapat direspons dengan cepat. Layanan SAFIRO menyasar pelanggan Enterprise dan Bisnis (non-residensial) eksisting, baik office maupun building, dengan kebutuhan upgrade bandwidth, khususnya di wilayah dimana alat produksi Telkom tersedia.
Ditambahkannya, keuntungan layanan SAFIRO disisi pelanggan dengan istilah Lean-Agile-Sustain. Dimulai dengan Lean process, dimana pelanggan mampu mengefisien-kan proses bisnis yang dimilikinya. Lalu, Agility berupa kemampuan mengkombinasikan fleksibilitas dan stabilitas. Terakhir Sustain, pelanggan harus mendapatkan keuntungan yang sustain atau berkelanjutan.
Awaluddin mengatakan pelaku usaha di Indonesia tidak perlu lagi khawatir dengan penyediaan infrastruktur internet berkecepatan tinggi. Telkom sebagai BUMN telekomunikasi dengan visi menjadi the King of Digital, selalu siap mendukung pengembangan ekonomi digital sebagaimana menjadi perhatian pemerintah saat ini.
“Ke depan, layanan SAFIRO tidak hanya untuk kecepatan 1 GBps, namun kami juga segera meluncurkan paket 10 GBps dan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” terang Awaluddin. Layanan ini, mengacu pada konsep Monetizing the Asset, Modernizing the Infrastructure dan Maximizing the Value atau 3M.