MAJALAH ICT – Jakarta. PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) mencatatkan pertumbuhan yang juga negatif dan menghasilkan rugi bersih mencapai Rp 1,54 triliun, yang berarti naik 52% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun.
Dari segi pendapatan, smartfren mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 58% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 1,11 trliun menjadi Rp. 1,75 triliun. Kerugian meningkat akibat beban usaha juga meningkat.
Jika dibanding tahun yang sama periode yang sama tahun sebelumnya beban usaha sebesar Rp. 2,29 menjadi 2,93 triliun per September 2013. Kenaikan terbesar disumbang akun beban operasi dan pemeliharaan jasa telekomunikasi yang naik 29% menjadi Rp 1,28 triliun dari sebelumnya Rp 992,12 miliar.
Ditambah dengan penyusutan dan amortisasi yang mengalami kenaikan 29% menjadi Rp 1,02 triliun dari sebelumnya Rp 788,18 miliar, membuat rugi usaha total Smartfren menjadi Rp. 1,17 triliun. Kabar baiknya, rugi ini menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,18 triliun. Namun, tetap saja rugi bersih Smartfren membengkak jadi Rp. 1,54 triliun.
