Search
Senin 10 Februari 2025
  • :
  • :

Smartphone Makin Berkuasa

MAJALAH ICT – Jakarta. Naiknya popularitas telepon seluler pintar atau smartphone disinyalir mengurangi permintaan terhadap kamera digital. Hal ini disebabkan karena smartphone biasanya

sudah dilengkapi dua kamera berkualitas tinggi (kamera depan dan kamera belakang). Sebelumnya perkembangan smartphone juga menggerus pasar game konsol dan pemutar musik digital.

Tidak hanya kamera digital, smartphone sudah memukul seluruh sektor industri fotografi yang sebelumnya dikuasai Jepang dengan merk-merk seperti Canon, Olympus, Sony, dan Nikon.

Perhitungan yang dirilis asosiasi produk kamera dan gambar Jepang, menguatkan pendapat tersebut. Pada September tahun lalu pengiriman kamera digital global dari vendor-vendor Jepang turun sekitar 42 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 7,58 juta unit.

Dari jumlah itu kamera saku mengalami penurunan sebanyak 48 persen. Sementara, kamera dengan harga menengah ke atas mengalami penurunan kecil sekitar 7,4 per­ sen pada periode itu. Smartphone sendiri menjadi rival yang kuat bagi kamera saku karena menyediakan kemampuan lengkap dalam satu paket, mulai dari foto dengan kualitas tinggi, komputer, dan kemampuan untuk koneksi dengan internet. Akibatnya kini banyak produsen kamera yang selain berusaha meningkatkan kualitas gambar kamera mereka, juga memperkaya feature, seperti feature tahan air atau feature konektivitas wireless.

Kemampuan kamera dalam smartphone makin lama makin hebat saja. Liat saja Nokia dengan Lumia 1020 yang menggunakan kamera 41 mega pixel. Tak ketinggalan Apple, Samsung, Sony, HTC juga berlomba-lomba menghadirkan kamera terbaik di smartphone-nya.

Pertumbuhan ponsel pintar yang dilengkapi kamera hingga di atas 10 megapiksel sangat signifikan. Namun, meski demikian, praktisi kamera menilai kamera dalam ponsel pintar atau tablet belum bisa menggantikan kamera digital.

Merry Harun, Direktur Divisi Canon PT Datascrip distributor tunggal Canon di Indonesia, melihat meski ponsel pintar berkamera sangat booming, namun tetap ada penggemar kamera digital setia di Indonesia, dan jumlahnya sangat banyak. 

"Nah saat ini compact camera tersaingi oleh smartphone dan tablet. Tapi bukan berarti pasar compact camera hilang dimakan smartphone, karena peruntukannya yang memang berbeda,” ujarnya.

Menurut dia, untuk leisure atau kesenangan bisa saja menggunakan smartphone, tetapi untuk dokumentasi masih diperlukan kamera.

Canon masih melihat bahwa potensi penjualan kamera digital terutama kamera saku masih sangat berpotensi di Indonesia meski tak bisa dipungkiri mulai terkikis ponsel pintar berkamera.

"Namun, karena po­ tensi masyarakat pada fotografi sangat besar, jadi kebutuhan pasar untuk kamera digital tetap tak berubah,” tuturnya. (ICT/02)