MAJALAH ICT – Jakarta. Persaingan industri bisnis telekomunikasi yang masih ketat, membuat Indosat berpikir mengenai langkah strategi ke depannya. Untuk tetap bertahan di bisnis ini, Indosat berhasrat untuk mendapatkan tambahan 5 MHz alias 1 blok tambahan di rentang frekuensi 3G. Di sisi lain, memangkas kerugian dan memecah kebuntuan pemanfaatan teknologi CDMA, Indosat berhasrat untuk melikuidasi Star One.
Demikian langkah strategi Indosat itu disampaikan President and CEO Indosat Alexander Rusli. "Kami menginginkan satu blok pita di 2,1Ghz untuk 3G, meski pun saat ini belum digunakan, tapi sepuluh tahun lagi pasti akan bermanfaat bagi Indosat,” ujar Alex.
Hanya saja, ada catatan yang disampaikannya bahwa Indosat tidak mau jika mendapatkan blok 12 yang saat ini dipakai AXIS karena sudah bukan rahasia umum lagi bahwa interferensi dengan Smart Telecom begitu besar. "Kami menginginkan frekuensi di blok 8 saja. Kalaupun penataan ya kami inginnya yang bebas interferensi,” pinta Alex.
Mengenai strategi menutup Star One, Alex menilai bahwa layanan CDMA sudah tak memiliki masa depan yang cerah. "Ekosistem CDMA sudah tidak ada lagi. Sudah sulit berkembang. Saat ini sudah tidak ada lagi perangkat handset yang mendukung untuk teknologi CDMA. Sehingga, langkah yang paling memungkinkan adalah memanfaatkan frekuensi seluler CDMA menjadi teknologi GSM," ungkap Alex.
Ditandaskan Alex, karena star One merupakan produk dari Indosat dan berada dalam satu perusahaan, Indosat tak perlu melakukan perubahan lisensi. Hanya saja, perusahaan masih harus menunggu keputusan dari pemerintah. "Kami masih menunggu keputusan dari pemerintah dulu," ujar Alex.