MAJALAH ICT – Jakarta. Indosat Ooredoo menggunakan media sosial Twitter untuk bisa menggarap penjualan pulsa. Namun ternyata, penjualan lewat Twitter ini kurang nendang alias tidak begitu laku. Pembelinya hanya orang-orang yang sama saja. Demikian diungkapkan President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dalam diskusi IndoTelko Forum, “4G, What’s Next?”.
"Kami tawarkan isi pulsa melalui Twitter, itu secara model revolusioner, tapi respons pasar ternyata sedikit. Yang beli pasarnya itu-itu saja," katanya. Menurut Alex, bagian develop program belum dapat angle untuk jual barang. "Ini tantangannya, soalnya pelanggan yang loyal dengan old digital style itu banyak,” tambahnya.
Soal strategi, dinyatakannya, menjadi perusahaan digital itu sudah keharusan di era sekarang. "Kita sebagai perusahaan telekomunikasi harus selalu digital, jika mau berkompetisi," ujarnya. Namun begitu, diakui, tak mudah menggarap pasar digital di Indonesia.
Indosat Ooredo, katanya, di kalangan internal sedang terjadi transformasi menyambut era digital. “Kita ingin tingkatkan gaya pelayanan lama lebih digital. Kita mau lihat kebutuhan pelanggan seperti apa. Kunci sukses menawarkan layanan digital harus memahami kebutuhan pelanggan," yakinnya.
Alex melanjutkan, jika melihat kondisi di pasar sekarang, pelanggan tertarik dengan insentif dan kemudahan untuk mencoba layanan digital. “Kami ada kerjasama dengan Facebook, program ini lumayan sukses banyak yang berminat. Padahal akses diberikan 2G. Nah, kuncinya membuat pelanggan tertarik ini yang agak berat,” pungkasnya.
