Search
Kamis 27 Maret 2025
  • :
  • :

Sudah Saatnya Ada Network dan Frekuensi Sharing

MAJALAH ICT – Jakarta. Saat ini sudah saatnya Indonesia mengedepankan network dan frekuensi sharing pada seluruh penyelenggara telekomunikasi. Hal itu karena dengan berbagi jaringan dan frekuensi tersebut, dipastikan Base Transceiver Station (BTS) dapat dibangun di mana saja, tak ada lagi desa yang terisolasi karena tak adanya akses telekomunikasi. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) Dani Buldansyah, dalam diskusi Ada Apa Dengan RPP Networking dan Frequency Sharing di Jakarta.

"Satu operator bangun BTS dan itu di-share lumrah saja karena kapasitas yang dibangun luar biasa. Untuk daerah terpencil akan dipercepat dengan network sharing ini akan efisiensikan industri dan menurunkan cost kami. Operator juga mudah menggelar layanan, mudah memberikan servis ke pelanggan kami dan akhirnya harga lebih murah," kata Dani.

Menurut Dani, jika setiap operator harus membangun BTS di semua wilayah dikatakannya sangat tidak efektif dan justru mubazir. Oleh sebab itu ATSI mendorong pemerintah untuk berkaca kepada kesuksesan penyelenggaraan ATM bersama. "Hanya dengan 1 mesin ATM bisa digunakan oleh beberapa perbankan nasional. Hal itu jelas memberikan keuntungan bagi konsumen dan juga industri," katanya beranalogi.

Ditambahkannya, bisa dibayangkan jika ada Kabupaten penduduknya 2 ribu, semua operator harus bangun BTS sendiri-sendiri. "Padahal 1 BTS bisa mengangani lebih dari 2.000 pelanggan. Bagaimana kalau masing-masing operator bangun BTS,  misal ada 5 operator maka ada 5 BTS yang harusnya bisa cover lebih dari 200 ribu," pungkasnya.