MAJALAH ICT – Jakarta. Persoalan yang dihadapi jam tangan pintar adalah daya tahan baterai. Dengan bentuk tipis dan dan ruang terbatas, daya tahan baterai smartwatch tidaklah lama. Namun, Swatch yang dikenal sebagai produsen jam tangan, mengubah itu semua dan membuat revolusi baru. Hal itu karena baterai jam tangan pintar yang disebut Swatch akan mampu bertahan hingga enam bulan. Smartchwatch Swatch akan diluncurkanke pasar pada 2016 mendatang.
CEO Swatch Nick Hayek mengatakan, masalah yang terjadi dengan smartwatch yang tersedia sekarang, seperti Apple Watch, adalah bahwa baterai mereka sangat singkat, sekitar satu hari. "Barangsiapa membawa baterai untuk smartwatch ke pasar, Anda tidak perlu biaya untuk enam bulan memiliki keunggulan kompetitif. Kami bekerja secara intensif pada masalah ini dengan kelompok penelitian kami Belenos dan Renata. Tahun depan kita akan datang ke pasar dengan baterai revolusioner, tidak hanya untuk jam tangan tetapi juga untuk mobil."
Hayek menyampai hal itu dua minggu setelah Apple Watch mulai dijual. Apple watch sendiri diklaim memiliki daya tahan baterai sekitar 18 jam, yang berarti itu harus dikenakan setidaknya sekali setiap hari. Masalah ini juga sama dihadapi berbagai jam tangan pintar lainnya dari LG, Motorola, Asus dan Huawei.
Yang menguras tenaga baterai adalah layar, yang beralih kebanyakan model kini mengubah menjadi off atau menghitam, sampai pengguna menekan tombol atau memindahkan pergelangan tangana. Ini bisa membuat pengguna frustasi, karena jamnya tidak terlihat sampai pengguna membuat gerakan pergelangan tangan yang sering berlebihan.
Meskipun tidak memasuki pasar smartwatch dengan langkah besar seperti Apple dan Google, Swatch awal tahun ini mengumumkan pemanfaatan NFC untuk melakukan pembayaran contactless dan Bluetooth untuk menampilkan pemberitahuan dari smartphone pemakainya.
