Search
Jumat 8 November 2024
  • :
  • :

Tahun 2020, Semua Kabel Tembaga Telkom akan Diganti Serat Optik

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memastiakan akan mengganti semua kabel tembaga yang saat ini ada dan dipakai dengan kabel serat optik. Karena itu kini Telkom giat membangun jaringan telekomunikasi menggunakan fiber optic yang memiliki kecepatan tinggi. BUMN Telekomunikasi ini menargetkan sistem kabel tembaga yang selama ini dipakai akan dapat digantikan kabel serat optik pada 2020 mendatang.

Telkom mengungkapkan hingga saat ini, persentase kabel tembaga dan serat optik berimbang. “Sekarang posisinya 50 persen kabel tembaga dan 50 persen kabel serat optik,” ujar Dian Rachmawan, Direktur Consumer Service Telkom.

Dijelaskan Dian, saat ini jaringan serat optiknya telah menjangkau 7 juta rumah di Indonesia. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, Telkom akan mengincar pelanggan rumah tangga dengan IndiHome yang menyediakan tiga layanan telekomunikasi, yaitu Internet, telepon rumah, dan televisi berlangganan berbasis Internet Protocol (IPTV).

IndiHome sendiri saat ini telah memiliki 350 ribu pelanggan dan ditargetkan tumbuh menjadi 3 juta pada ujung 2015. Beberapa wilayah yang jadi target utama adalah Jabodetabek dan Surabaya.

Dian meyakini kabel serat optik akan menjadi tumpuan layanan telekomunikasi di masa depan. “2020 akan pakai fiber (serat optik) semua. Semua jaringan ke rumah akan pakai fiber,” katanya melanjutkan.

Telkom saat ini memiliki sekitar 2.500 teknisi yang bekerja dalam pembangunan infrastruktur jaringan pitar lebar. Hingga akhir 2015 ini perusahaan menargetkan punya 10.000 sumber daya teknisi untuk membangun jaringan kecepatan tinggi itu.

Dari anggaran belanja modal Telkom tahun ini sebesar Rp 25 triliun sampai Rp 30 triliun, sekitar 30 persen di antaranya bakal dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi pitalebar.

Sementara itu, 60 persen belanja modal tahun ini dialokasikan untuk anak perusahaannya yang bergerak di bisnis telekomunikasi seluler, Telkomsel, dan sisanya untuk ekspansi internasional. Telkom memasang target pendapatan Rp 100 triliun di penghujung 2015.

Telkom pada Mei lalu merampungkan pembangunan jaringan tulang punggungnya (backbone)serat optik yang mereka sebut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Seperti namanya, jaringan ini menghubungkan kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua, dengan kabel sepanjang 8.772 kilo meter. Telkom juga menggarap proyek jaringan serat optik Luwuk Tutuyan Cable System (LTCS) yang akan menghubungkan Luwuk di Sulawesi Tengah hingga Tutuyan di Sulawesi Utara dengan kabel sepanjang 345 kilo meter.