MAJALAH ICT – Jakarta. Penarikan produk Samsung ponsel Galaxy Note 7 secara massal di seluruh dunia akibat dari baterai yang salah dapat memangkas laba operasional 2016 perusahaan asal Korea ini. Diperkirakan analis, Samsung harus menanggung biaya sekitar 738 juta dolar atau sekitar Rp. 10 triliunan. Laporan lain mengatakan total biaya ditanggung perusahaan dengan baik bisa mencapai 1 miliar dolar.
Perusahaan ini mengumumkan penarikan global baru-baru ini setelah meluncurkan Note 7 pada pekan lalu dengan 35 keluhan resmi yang masuk mengenai rusaknya baterai yang menyebabkan terbakar saat sedang diisi.
Hwang Min-sung, seorang analis di Samsung Securities, perusahaan diversifikasi Samsung sendiri, mengatakan ia mengharapkan recall dan program penggantian biaya sekitar 120 milyar won pada kuartal ketiga. Hal ini akan memberikan tekanan pada perkiraan laba perusahaan dan laba operasi sebesar 400 milar won, mengingat marjin operasi dan harga jual. Selanjutnya, pada kuartal keempat, recall diperkirakan akan menelan biaya 300 miliar won.
Min-sung mengatakan, dengan memperhitungkan sebagian besar Note 7 akan diproduksi pada bulan September yang kemungkinan akan digunakan untuk program penggantian, sehingga mengurangi target penjualan yang diperkirakan untuk Note 7 sampai tiga juta unit dari enam juta unit untuk kuartal ketiga. Dia, bagaimanapun, menyatakan bahwa harga saham Samsung Electronics tidak akan terpengaruh banyak dan diharapkan menjadi sekitar 1.800.000 won per saham karena penjualan yang kuat dari Galaxy S7, perangkat premium lainnya perusahaan untuk 2016, yang akan terus berlanjut.
"Penarikan kembali adalah faktor negatif dalam jangka pendek tapi pasti akan menjadi keputusan yang bijaksana karena langkah-langkah alternatif lainnya tidak mungkin untuk membantu Samsung mendapatkan kembali kepercayaan dari konsumen dan investor," katanya.
Sebuah laporan Bloomberg di sisi lain memperkirakan bahwa Samsung mungkin harus menghabiskan sebanyak 1 miliar dolar, dalam penggantian sebanyak 2,5 juta Note 7 yang telah dikirim sejauh ini. Ketika ditanya tentang dampak keuangan dari penarikan massal, Koh Dong Jin, kepala bisnis smartphone Samsung, mengatakan pada konferensi pers di Seoul bahwa itu adalah "jumlah yang memilukan."