MAJALAH ICT – Jakarta. Bank Duna gencar menekan Indonesia di berbagi forum untuk mengeluarkan kebijakan pengguna tower bersama. Hasilnya, setelah kebijakan penggunaan tower bersama dikeluarkan, kini Bank Dunia pun berinvestasi dalam tower sharing. Bank Dunia masuk berinvestasi melalui International Finance Corporation (IFC). IFC menginvestasikan 50 juta dolar AS atau sekitar Rp.500 miliar pada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), pemilik dan pengelola menara telekomunikasi.
Menurut CEO Protelindo Adam Gifari dalam keterangan tertulis, investasi IFC akan membantu Protelindo membangun lebih banyak menara dan menyediakan tambahan jangkauan dan kapasitas pada operator telepon seluler di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan beberapa wilayah lain. "Berbagai tantangan geografis di Indonesia memberikan arti penting bagi telekomunikasi dalam pembangunan infrastruktur di sini. Investasi IFC diharapkan mampu meningkatkan jangkauan jaringan telepon seluler di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara," kata Adam.
Sementara itu, Wiebke Schloemer dari IFC infrastructure and natural resources manager untuk Asia Timur dan Pasifik mengatakan, peningkatan infrastruktur adalah faktor pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Investasi kami di Protelindo merupakan bagian dari komitmen kami untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama dalam sektor telekomunikasi,” tandasnya.