Search
Sabtu 5 Oktober 2024
  • :
  • :

Teknologi Virtual Reality Ternyata Banyak Dipakai untuk Fantasi Seks

MAJALAH ICT – Jakarta. Kehadiran teknologi virtual reality atau realitas maya begitu agresif dalam beberapa bulan terakhir. Apalagi setelah beberapa vendor ponsel memamerkannya dalam perhelatan MWC di Barcelona. Bukan cuma vendor ponsel saja yang memperkenalkannya, namun juga raksasa internet seperti Facebook juga mulai menawarkan teknologi yang membawa hal-hal virtual menjadi seolah nyata.

Sayangnya teknologi yang baru lahir yang mobil ini tidak bisa menghindarkan dari penggunaan yang ‘salah’, karena seperti kebanyakan teknologi baru, hal itu bisa disalahgunakan oleh industri seks.

"Saya memprediksi bahwa, setelah komputer mengambil alih, akan ada lebih banyak seks di mobil," Canadian Automated Vehicles Centre of Excellence ini Barrie Kirk mengatakan kepada Toronto Sun. Hal ini juga tak menghindarkan pemfaatan VR untuk industri seks atau menawarkan aplikasi dan perangkat lunak terhubung dengan seks. 

Seks dan teknologi selalu, baik secara harfiah dan metaforis, selalu berhubungan. Menurut Tom Standage, penulis The Victorian Internet, kewaspadaan muncul bahkan dari sesuatu yang tampaknya sepele, sampai menjadi penuh dengan bahaya seksual. Sebuah artikel berjudul "The Dangers of Wired Love", yang diterbitkan pada tahun 1896, memperingatkan konsekuensi yang memungkinkan perempuan untuk menggunakan teknologi komunikasi baru tanpa pengawasan.

Di zaman modern, seks telah cepat berkembang dimana kecerdikan manusia berjalan bebas. Teknologi virtual reality kini juga ditawarkan oleh industri seks. Dengan teknologi yang bersifat privasi dan seolah di depan mata, Oculus Rift, Samsung VR, menjadi alat bantu seks tambahan untuk dapat melihat hal-hal yang terkendala oleh layar kecil laptop maupun ponsel, menjadi dunia nyata dan menawarkan pengalaman seks baru.