MAJALAH ICT – Jakarta. Bisnis telekomunikasi untuk telepon tetap dengan mobilitas terbatas atau Fixed wireless access kian redup. Apalagi, teknologi CDMA yang sekarang dipakai sudah mentok dan tidak bersaing dengan perkembangan teknologi lainnya. Tidak heran, jika operator telekomunikasi berpikir ulang untuk melanjutkan bisnis ini. Termasuk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Ke depannya, Telkom nampaknya sudah yakin untuk mematikan Flexi dan memindahkan pelanggannya ke Telkomsel, anak usaha Telkom.
Seperti dikatakan Direktur Utama Telkom Arief Yahya, pelanggan Flexi akan digeser ke Telkomsel. "Telkom Flexi itu kan layanan personal. Sebenarnya mudah ditebak sih personal service pasti harus diganti dengan personal service juga. Di Telkom ada dua personal services, Telkomsel dan Telkom Flexi. Jadi, pelanggan Flexi akan digeser ke Telkomsel," kata Arief.
Namun begitu, menurut Arief, Telkom tidak bisa serta merta mengambil keputusan karena tetap masih menunggu kebijakan dari pemerintah. "Tetapi soal ini semua kami harus menunggu kebijakan dari pemerintah,” ujar Arief.
Semetara itu, Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir menyebutkan bahwa dimatikannya Flexi karena lini bisnis ini tidak membawa keuntungan bagi perseroan. "Sejak awal tahun ini, perseroan sudah tidak melakukan investasi untuk pengembangan Flexi," kata Honesti.
Ditambahkan Honesti, divisi Flexi sudah tidak bisa tumbuh positif dimana setiap tahunnya selalu menyusut mencapai hingga 15%. "Karena itu, kami akan matikan bisnis ini, istilahnya retrench. Karena susah tumbuh," tandas Honesti.
Meski demikian, proses mematikan bisnis ini akan dilakukan secara bertahap. Terutama, Flexi memiliki 4.000 base transceiver station (BTS) yang tidak bisa digunakan untuk teknologi berbasis. Dan BTS tersebut, jika ada yang berminat, akan dijualnya.