MAJALAH ICT – Jakarta. Paska disetujuinya akuisisi GTA Teleguam oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia International USA Inc (Telin USA) oleh otoritas setempat, Telkom kini berhasrat untuk meningkatkan sahamnya di perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi di Guam tersebut, secara penuh.
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, proses akuisisi penuh Teleguam diharapkan tuntas tahun ini. Dan, katanya, pemegang saham Teleguam menyetujui Telkom untuk mengambil alih seluruh saham operator telekomunikasi tersebut. “Proses deal bisnis antara Telkom dan Teleguam tidak sampai satu tahun. Sekarang hanya tinggal menunggu perizinan dari regulator setempat," katanya.
Ditegaskan Alex, Teleguam dipastikan merupakan perusahaan yang sehat atau tidak menderita kerugian. Karena itu, Teleguam dinilai memiliki potensi yang menguntungkan bagi bisnis internasional Telkom. “Pemegang saham Teleguam kemungkinan melihat kredibilitas Telkom selama ini. Kami memang mengalahkan sejumlah pesaing. Banyak yang beminat mengakuisisi perusahaan tersebut," tambahnya.
Sebagaimana diketahui Teleguam mengantongi lisensi seluler yang lengkap, termasuk GSM, 3G, 4G, dan fixed line. Letak Guam yang strategis juga dipandang bisa menjadi landing point sistem kabel laut yang tengah digarap Telkom. Otoritas di Guam telah menyetujui rencana akuisisi Teleguam oleh Telkom. Meski begitu, kesepakatan ini masih tetap memerlukan restu dari Komisi Komunikasi Federal AS (FCC).
Reuters menginformasikan bahwa GTA TeleGuam dibeli dengan harga 300 juta dolar AS atau Rp. 4 triliun lebih. GTA TeleGuam sendiri merupakan perusahaan telekomunikasi dan televisi berbayar Guam. Jika angka ini benar, maka ini adalah pembelian terbesar yang pernah dilakukan perusahaan Indonesia di luar negeri.
Mengenai benar tidaknya angka kesepakatan, Direktur Telkom menolak mengkonfirmasi. Hanya saja, dikatakannya, Telkom akan mendanai akuisisi ini lewat penerbitan obligasi dan saham.
Menurut keterbukaan informasi yang disampaikan sebelumnya, transaksi ini memerlukan persetujuan dari beberapa otoritas di Guam dan Amerika Serikat (AS). Guam adalah pasar yang sangat menarik dan memiliki kesesuaian strategis untuk ekspansi internasional Telkom. Letak geografisnya strategis dengan PDB per kapita yang cukup besar di Asia, ditambah dengan tingkat pendidikan yang baik serta telah mengadopsi teknologi telekomunikasi terkini baik fixed line maupun selular.
Disebutkan, penjajakan Telkom dan GTA telah berlangsung lebih dari satu tahun. Hal itu berawal dari kemitraan pada pengembangan sistem kabel bawah laut South East Asia United States (SEA-US). Kedua pihak merupakan bagian dari konsorsium dalam pembangunan peningkatan kapasitas seiring bertambahnya permintaan bandwidth antara Asia Tenggara dengan Amerika Utara.
President dan CEO GTA Robert Haulbrook sendiri menyatakan, setelah 10 tahun kepemilikan private-equity, perseroan meyakini waktu yang tepat bagi perusahaan untuk melakukan transisi menjadi sebuah perusahaan telekomunikasi internasional seperti Telkom. Sejak privatisasi 2005, GTA telah berhasil berubah menjadi perusahaan yang berkembang dengan cepat dan memiliki reputasi sangat baik untuk bisnis fixed-line, seluler dan produk atau jasa internet. "Kami membawa layanan baru untuk pelanggan kami, jaringan GSM dan 4G LTE, layanan TV digital dan investasi pada jaringan fiber optik," kata Haulbrook.
Pada saat transaksi selesai, GTA akan menjadi bagian dari salah satu portofolio operasi internasional Telkom. Yang artinya, akan memperkuat portofolio internasional Telkom, yaitu Telin Singapore, Telin Hong-Kong, Telkom Australia, Telkom Taiwan, Telkom USA, Telin Malaysia, Telkom Macau, Telin Timor-Leste, dan kantor cabang di Myanmar.