MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telkom Indonesia menjalin kerja sama dengan BUMN lain, PT LEN Industri, guna menjalankan proyek On Board Unit (OBU) e-Toll Pass. Kerja sama ini dilakukan dalam hal pengembangan , sinergi produk lokal, distribusi, pemasaran OBU serta sistem terkait guna mendukung keperluan sistem pembayaran elektronik jalan tol dan ekosistem transportasi lainnya di Indonesia.
Menurut Direktur Utama LEN, Abraham Mose, kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Kerja sama ditandatangani Dirut PT Telkom Arief Yahya dan Dirut PT LEN Abraham Mose. Dikatakan Abraham, saat ini, perangkat on board unit (perangkat e-Toll Pass) masih diimpor dari negara lain.
"Dengan nanti adanya e-Toll Pass yang terdiri dari seperangkat transmitter OBU (On Board Unit), pengguna jalan tol tak lagi harus membuka kaca jendela ataupun menghentikan laju kendaraan untuk melakukan transaksi," jelas Abraham. Ini artinya, Indonesia akan setara dengan negara-negara di luar yang juga mengguna teknologi RFID ini.
"Dengan terjalinnya kerjasama antar dua BUMN ini turut merealisasikan target dari Meneg BUMN, Dahlan Iskan yang menyatakan bahwa pada 2013 sebanyak 500 ribu unit OBU harus terimplementasikan," ungkapnya. Walau ditarget cukup tinggi, abraham mengaku pihaknya siap untuk memproduksi peralatan tersebut. Diharapkan dengan terwujudnya sinergi BUMN LEN dan Telkom, dalam proyek On Board Unit e-Toll Pass produksi dalam negeri, harga perangkat e-Toll Pass dapat lebih murah dan terjangkau oleh kalangan masyarakat.
Saat ini, harga OBU ini masih cukup mahal, di atas Rp. 600 ribu rupiah. Pembelian alat ini dibebankan pada pengguna kendaraan yang ingin mendapatkan layanan masuk tol tanpa buka tutup jendela, dan tanpa berhenti. Padahal seharusnya, untuk menghindari antrian dan kenyamanan layanan, perangkat ini dibagikan gratis dan pengguna hanya dikenakan biaya masuk toll saja.