MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) mendapat pinjaman sebesar Rp4,5 triliun. Pinjaman sindikasi tersebut diperoleh dari tiga bank BUMN, yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Demikian disampaikan Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir. "Desember ini kami approval budget dengan komisaris, paling tidak Januari sudah dapat kepastian fasilitas sindikasi,” kata Honesti.
Menurut Honesti, kedua pihak melakukan diskusi terkait waktu jatuh tempo dan tingkat bunga fasilitas pinjaman sindikasi tersebut. Tenor pinjaman yang diinginkan tidak terlalu lama yakni antara 3 tahun sampai 5 tahun. Honesti meyakini bahwa perseroan bisa meraih level bunga yang paling murah, mengingat kedua pihak sama-sama perusahaan milik negara yang seharusnya saling mendukung. Harapannya, tingkat bunga berada di level LIBOR+2%, atau tidak jauh berbeda dengan pinjaman sindikasi yang diperoleh tahun sebelumnya yakni LIBOR+1,5%.
"Seluruh dana pinjaman akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal Telkom dan anak usaha, kecuali PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), tahun depan," kata Honesti. Sebagai informasi, total belanja modal Telkom pada 2014 diperkirakan mencapai Rp.17,8 triliun-Rp.22,3 triliun atau 20%-25% dari target pendapatan perseroan pada tahun yang sama yakni sekitar Rp.89,1 triliun.
Dijelaskannya, sebanyak 60% kebutuhan belanja modal atau sekitar Rp10,68 triliun-Rp13,38 triliun dialokasikan untuk Telkomsel yang seluruh sumber dananya berasal dari internal perusahaan. Sementara itu, 40% anggaran belanja modal atau Rp7,12 triliun-Rp8,92 triliun untuk Telkom dan anak usaha lain.