MAJALAH ICT – Jakarta. Telkom mendukung upaya membangun infrastruktur sosial melalui program Indonesia Digital society atau IndiSo. IndiSo diwujudkan melalui tiga sub-program, yakni penggelaran akses internet berbasis wifi di 100.000 sekolah di seluruh Indonesia sekaligus penyediaan konten-konten edukasinya dengan nama IndiSchool, peningkatan potensi 100.000 UMKM Indonesia agar mampu go online melalui pemanfaatan TIK yang efektif dalam sub-program IndiPreneur, serta penggelaran 100.000 electronic delivery financial agent sebagai solusi kemudahan transaksi keuangan elektronik yang ditawarkan oleh Telkom melalui IndiFinance.
Guna mewujudkan konsep tersebut, Telkom telah mencanangkan Program Indonesia Digital Society sejak awal tahun 2013. "Kami meyakini kemudahan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan mendorong daya saing Indonesia di tingkat global,” demikian dikatakan Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin.
Dijelaskan Awaluddin, untuk program IndiSchool, sejak diluncurkan pada tanggal 10 Januari 2013 hingga saat ini telah tergelar di 16.000 sekolah yang tersebar di 50 kota besar dan 14 daerah terpencil seperti di pulau Sabang, Alor, Enggano, Sapeken, Sebatik, Merauke, dll. Dengan harga yang sangat terjangkau oleh siswa, yakni Rp 1.000/hari, dan cara bayar yang mudah via SMS 2323 (pelanggan Telkomsel dan Flexi) ditambah lagi dengan SPIN Card (fisik, elektrik, maupun SMS 8108), tidak mengherankan jika program ini disambut sangat positif. Peningkatan awareness juga dilakukan melalui social media, yang saat ini telah bergabung lebih dari 6.000 follower twitter @indischool_ID dan 1.600-an fans facebook IndiSchoolID.
Sampai Juli ini, Indischool telah dimanfaatkan oleh lebih dari 100.000unique user dengan 6,6 juta hit pemakaian (growth rata-rata 60% per bulan), dengan revenue sebesar Rp. 1,8 Milyar (growth 129%). "Melalui IndiSchool, Telkom ingin membangun siswa Indonesia yang semakin cerdas karena melek Internet," jelasnya.
Ditambahkannya, pencapaian yang menggembirakan juga diraih oleh sub-Program IndiPreneur. Sejak peluncurannya di tanggal 11 Februari 2013, Telkom telah berhasil mengajak hampir 40.000 UMKM yang tersebar di 29 propinsi dengan pertumbuhan rata-rata 80% per bulan, untuk bergabung dan memanfaatkan berbagai layanan UMKM On-line melalui website www.smartbisnis.co.id dan menggunakan aplikasi untuk pengelolaan bisnis UMKM. Untuk merangkul lebih banyak lagi UMKM, Telkom telah membangun Portal Komunitas dan akses wifi di 45 Sentra UMKM di 14 kota, dan juga mengadakan serangkaian IndiPreneur Festival di 11 kota. Melalui event yang diikuti oleh 1.200 UMKM tersebut, Telkom menggandeng para narasumber yang berkompeten untuk memberikan edukasi terkait pentingnya memanfaatkan TIK untuk meningkatkan usaha dan bisnis bagi UMKM. Saat ini revenue IndiPreneur telah mencapai Rp 2,9 Milyar (growth 24%)
Menurut Awaluddin, pengusaha UMKM yang tergabung dalam IndiPreneur dapat mengembangkan bisnisnya dengan solusi TIK berkualitas dan harga terjangkau, seperti koneksi broadband, web builder, directory service, dan aplikasi e-commerce. Kepada UMKM diberikan akses ke internet broadband (akses wifi) secara gratis, begitu juga layanan Portal, Application dan Content (PAC) dengan teknologi Cloud Computing. Di social media, telah tercapai hampir 4.000 follower twitter @IndiPreneur_ID dan lebih dari 120.000 fans facebook IndiPreneurID.
Awaluddin juga memaparkan, hingga saat ini program IndiFinance telah menggandeng hampir 37.000 outlet, dengan pertumbuhan outlet rata-rata 15% per bulan dan menghasilkan revenue Rp 4,9 Milyar (growth 23%). Tidak berhenti di situ, IndiFinance saat ini sedang melakukaninternational expansion di Hongkong melalui kerja sama dengan perusahaan pemilik ijin pengiriman uang (remittance company) setempat. Program ini selanjutnya akan dikembangkan ke Negara-negara lain dengan menggunakan strategi “business follows the people”, yakni di Negara yang menjadi tujuan para tenaga kerja Indonesia.