MAJALAH ICT – Jakarta. Untuk meningkatkan pendapatan dari jaringan telelpon ke urmah-rumah, yang untuk suara kian menurun, maka PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk kini gencar mengubah strategi dengan mengubah infrastruktur dari jaringan kabel tembaga menjadi jaringan fiber to the home (FTTH).
Executive General Manager Telkom DTB Prasabri Pesti mengungkapkan, ke depannya sudah tidak ada lagi sambungan PSTN dan sambungan Speedy, karena setiap rumah sudah tersambung pada jaringan FTTH.
FTTH yang akan masuk ke setiap rumah ini nantinya akan memberikan layanan telepon, tv kabel, wifi, dan home monitoring.
"Bagi pelanggan baru yang ingin memasang layanan speedy dan line telepon, diarahkan menggunakan FTTH. Bagi pelanggan lama, akan dimoderinasasi secara bertahap,” jelas Prasabri. Dijelaskannya, jaringan FTTH akan memberikan layanan dengan kecepatan hingga 100 Mbps, atau jauh di atas kecepatan rata-rata yang ada saat ini yaitu 4-6 Mbps.
Sementara itu, General Manager Telkom Witel Jabar Tengah Binuri menjelaskan, dari target nasional 15 juta homepas jaringan FTTH pada 2014 yang akan terpasang secara nasional, Jabar menargetkan dapat memenuhi 10% yaitu 1,5 juta homepass. Tidak hanya itu, moderenisasi jaringan juga dilakukan di daerah Bandung Timur di mana pertumbuhan kota akan terjadi di daerah tersebut.
Ditambahkannya, "Saat ini Telkom sudah melayani sekitar 88.000 homepass layanan FTTS untuk kota Bandung, baik baru ataupun moderinasasi, dan sekitar 357.000 homepass yang siap untuk dipasang dalam waktu dekat. Di daerah Bandung mulai dibangun 4 Sentra Telepon Otomatis untuk jaringan FTTH yaitu di jalan Ahmad Yani, Dago, Geger Kalong, dan Cimahi.”