Search
Rabu 11 September 2024
  • :
  • :

Telkom International Jual 21,27 Persen Saham di Scicom

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) telah menjual 21.27% sahamnya di Scicom Bhd, Malaysia, dengan nilai 30.87 juta Ringgit Malaysia atau sekitar Rp. 107 miliar.

Dalam pernyataannya ke Bursa Malaysia, Scicom yang berbisnis di bidang outsourcing, melaporkan bahwa Telin telah menjual 62,99 juta sahamnya di Scicom dimana masih-masih senilai 49 sen Ringgit Malaysia atau sekitar Rp. 1.734.

Telin dikabarkan telah menjadi pemegang saham mayoritas sejak Januari 2008 dimana pemegang saham lam saat itu hanya disisakan 5.06% saham saja. Penjualan saham di Scicom ini mungkin ada hubungannya dengan telah didapatnya ijin MVNO di Negeri Jiran tersebut. 

Sebagaimana diketahui, Telin Malaysia, anak perusahaan Telkom yang beroperasi di Malaysia, mendapat ijin sebagai penyelenggara aplikasi atau application services provider (ASP) dari regulator telekomunikasi di Malaysia. Dengan begitu, maka Telkom akan meluncurkan layanan telekomunikasi nya pada 25 Agustus ini.

Demikian dikatakan  Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Internasional Malaysia (Telin Malaysia) Oki Wiranto. "Kami telah mendapat lisensi layanan aplikasi atau application services provider (ASP). Dan kami akan meluncurkan layanan di Malaysia akhir agustus ini," katanya. Ditambahkannya, pihaknya juga sedang mengurus ijin  layanan jaringan ataunetwork services provider (NSP).  "Namun masih dalam proses persetujuan dan dalam waktu dekat akan diterbitkan," lanjutnya.

Menurut Oki, potensi pengguna layanan teknologi informasi di Malaysia tercatat 3 kali lipat lebih besar dibandingkan potensi pengguna di Timor Leste. Hal itu karena jumlah tenaga kerja Indonesia di Malaysia terhitung mencapai 3 juta jiwa dibandingkan total penduduk Timor Leste yang sebanyak 1 juta jiwa.

Telin Malaysia sendiri, kata Oki, akan menjalankan tiga bisnis utama, yaitu layanan ritel mobile virtual network operator(MVNO), pasar korporasi atau enterprise market, dan layanan jaringan untuk segmen wholesale. "Layanan MVNO akan menjadi target utama dengan kontribusi mencapai 80% dari total pencapaian, sedangkan sisanya sebanyak 20% akan disumbang oleh segmen enterprise market dan wholesale  dengan perkembangan secara bertahap," pungkasnya.