MAJALAH ICT – Jakarta. Berita kegagalan PT Telekomunikasi Indonesi (Telkom) adalam seleksi sebegai penyelenggara MVNO di Arab Saudi ditanggapi Telko dengan enteng. Telkom merasa tidak ikut tender perebutan lisensi MVNO tersebut, sehingga tidak dapat dikatakan gagal.
Demikian dikatakan Operational Vice President of Public Relations Telkom, Arif Prabowo. "Tidak benar Telkom kalah dalam tender karena pihaknya memang tak ikut tender MVNO. Telkom memilih strategi lain untuk masuk ke Arab Saudi, yaitu melalui kerja sama business to business (B2B) dengan operator lain," kata Arif.
Sebelumnya diberitakan bahwa rencana PT Telekomunikasi Indonesia untuk melebarkan sayap usaha ke luar negeri, kembali gagal setelah dalam tender di Arab Saudi Telkom tidak masuk dalam daftar kandidat untuk mendapatkan ijin MVNO tersebut.
Dari dokumen tender yang didapat Majalah ICT, syarat untuk mendapat lisensi MVNO cukup terbilang berat. Sehingga, memang Telkom tidak lolos saringan. Beberapa syarat yang jadi parameter evaluasi adalah memiliki pengalaman sebagai MVNO, jumlah usaha MVNO yang saat ini beroperasi setidaknya di 2 negara dimana jumlah pelanggan di masing-masing negara (MVNO Mitra harus memiliki setidaknya 250 ribu pelanggan secara total di semua negara.
Selain itu, total pendapatan kotor tahunan dari semua bisnis MVNO yang selama lima tahun terakhir minimal 250 juta Riyal Arab Saudi atau sekitar Rp. 653 miliar di salah satu dari 3 tahun terakhir. Syarat lainnya yang juga dianggap penting oleh Arab Saudi adalah bukti kontribusi menguntungkan dibuat untuk pasar telekomunikasi di setiap pasar luar negeri.
Dari pengumuman yang disampaikan Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, ada 5 perusahaan yang masuk dalam shortlist, yaitu Virgin Mobile Middle East & Africa, Axion dari Dubai, kemudian ada konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Arab Saudi, yaitu FastNet serta Safari. Perusahaan lain yang berminat mengikuti tender ini adalah Lebara yang berbasis di London. 5 perusahaan ini dapat dilihat di situs .
Di Arab Saudi sendiri saat ini ada 3 operator seluler, yaitu Saudi Telecom Company, Etihad Etisalat (Mobily) and Zain Saudi.