MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telkom Indonesia menyatakan siap mengibarkan bendera ‘perang’ dengan negeri jiran, Malaysia. Namun, perang yang dimaksud di sini adalah perang dalam memberikan layanan telekomunikasi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Nunukan merupakan wlayah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia.
Demikian disampaikan Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Hendri Saparini di Nunukan. "Kita usahakan sebelum 17 Agustus sinyal kita di Kabupaten Nunukan akan lebih kuat daripada Malaysia," ujar pengamat ekonomi yang merupakan Tim Sukses Jokowi-JK saat Pilpres.
Hal itu disampaikan Hendri saat diminta tanggapannya mengenai kuatnya sinyal operator telekomunikasi Malaysia di wilayah tersebut, dibanding Indoensia.
Diharapkan Hendri, selain penambahan lima BTS 2G di wilayah yang masih "blank spot" tersebut, juga akan disediakan layanan 3G yang disediakan juga dari 5 BTS. "Layanan 2G ini dapat lebih efektif dalam memajukan perekonomian masyarakat perbatasan dimana khusus untuk memaksimalkan layanan sms dan voice. Sedangkan untuk 3G untuk memaksimalkan akselerasi penggunaan data," jelasnya.
Kehadiran Indonesia di Nunukan penting, kata Hendri. "Telekomunikasi yang kuat itu kan bagian dari perang bisnis antar negara. Jadi demi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan maka layanan telekomunikasi sinyalnya harus kuat agar tidak terganggu dari negara tetangga," pungkasnya.