MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telkomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) berkolaborasi dengan Telkomsel untuk memberikan subsidi biaya panggilan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia kepada keluarganya di kampung halaman dengan memberlakukan tarif lokal. Pada akhir Oktober 2013 ini, Telkomsel akan meluncurkan layanan "Kartu As 2 in 1" di Malaysia untuk melayani 6 juta orang Indoensia yang tinggal di sana.
Menurut Direktur Sales Telkomsel, Mas’ud Khamid, Telkomsel yang memiliki sekitar 128 juta pelanggan akan memudahkan Telkom International di beberapa negara untuk mendapatkan pelanggan yang berada di luar negeri. "Kebetulan Telkom punya rencana Indonesian Expansion, sedangkan kami punya market di luar negeri," kata Mas’ud.
Mas’ud mengungkapkan, saat ini jumlah pelanggan Telkomsel di Malaysia sekitar enam juta orang, dan sebanyak 80 persen adalah TKI asal Jatim dan NTB. “Kami perkirakan 80 persen itu menggunakan kartu Simpati As untuk menghubungi keluarganya," ujar Mas’ud.
Kartu As 2 in 1 akan membuat para TKI pelanggan Telkomsel memiliki dua nomor berbeda dalam satu kartu, yang terdiri dari nomor khusus untuk menghubungi keluarganya di Tanah Air dan satu nomor lainnya hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi di Malaysia.
"Ketika TKI menghubungi keluarganya di Indonesia, maka secara otomatis nomor khusus tarif lokal itu yang berfungsi, sedangkan pada saat digunakan untuk komunikasi dengan sesama nomor Telkomsel di Malaysia maka nomor yang satu lagi yang berfungsi dengan tarif sesuai ketentuan," jelasnya usai meresmikan "Broadband Center" di sela-sela KTT APEC.
Menurut dia, biaya panggilan TKI kepada keluarganya di Tanah Air itu yang disubsidi, sedangkan biaya panggilan di Malaysia ditentukan oleh Telkomsel dan PT Telkom Internasional (Telin) sebagai salah satu anak perusahaan Telkom. Dan untuk merealisasikan hal tersebut, Telkomsel telah membangun Kedai Grapari Telkomsel di Kuala Lumpur. "Masyarakat Indonesia di Malaysia akan semakin mudah melakukan silaturahim dengan keluarganya di Tanah Air,” ujar Mas’ud.
Produk serupa telah diluncurkan di Hong Kong akhir 2012. Dalam satu tahun terakhir pelanggan Telkomsel di Hong Kong telah mencapai angka 60.000 sehingga program subsidi biaya panggilan TKI akan dilanjutkan di negeri tersebut. Menurut Mas’ud, para pelanggan tersebut secara rutin melakukan panggilan ke 200.000 nomor Kartu As di Indonesia. "TKI di Hong Kong rata-rata menghubungi tiga anggota keluarganya di Indonesia dengan menggunakan kartu As," katanya menambahkan.
Dalam waktu dekat layanan serupa juga akan membidik market di Singapura, Australia, Myanmar, Makau, Taiwan, dan Arab Saudi.