MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Telstra Australia membentuk usaha patungan yang diberi nama TelkomTelstra. Meskipun memiliki saham 51 persen di TelkomTelstra, namun ternyata Telkom harus menyerah pada Telstra karena Direktur Utama TelkomTelstra dari asing.
Mengenai masalah tersebut, Indra Utoyo, Director of Innovation & Strategic Portofolio menjelaskan, meski direktur utama asing, namun untuk posisi direksi lainnya imbang. "Meski mayoritas direktur utama dari asing. Tapi soal komposisi tiga-tiga untuk direksi dan dua-dua untuk komisaris," katanya.
Ditambahkan Indra, dengan modal disetor 4,9 juta dolar AS, perseroan diharapkan sudah menyasar beberapa perusahaan dalam lima tahun. Telkomtelstra akan membidik pendapatan sebanyak Rp40 miliar untuk raihan perdana tahun ini. Meski tinggal setengah tahun lagi waktu tersisa. "Kita sasar perbankan dan lembaga keuangan untuk kali pertama perbankan asal Australia dan yang sudah menjalin kemitraan dengan Telstra," harap Indra.
Sementara itu, Presiden Direktur Telkomtelstra Phillip Sporton mengatakan akan bermain di managed network services, managed clod services, managed security services, united communications dan corporation. "Kami akan menyiasati tantangan-tangan bisnis yang dihadapi perusahaan dan akan mengoptimalkan dan mengembangkan bisnis mereka," kata Phillip.
Sedangkan Direktur Enterprise dan Business Service Muhammad Awaluddin mengungkapkan bahwa TelkomTelstra akan mengembangkan bisnis dbidang network application and service. Dijelaskannya, Telkomtelstra akan meramaikan bisnis teknologi informasi, khususnya layanan managed solution bagi pelanggan enterprise atau korporasi di Indonesia dan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. "Kami akan membawa usaha patungan ini maju dan berkembang. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkembang positif akan memberi kesempatan Telkomtelstra beroperasi," tandasnya.