MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) resmi mendukung pembangunan monorel di Jakarta. Hal itu setelah Direktur Utama Telkom Arief Yahya, melakukan penandatanganan nota kesepahaman pembangunan model Monorel dengan PT. Adhi Karya dalam rangka menyukseskan pembangunan Monorel Jakarta.
Penandatanganan ini berlangsung di Kantor Pusat INKA, di Madiun yang disaksikan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan Direktur Produksi dan Teknologi PT. INKA Yunendar Aryo Handoko. "Dalam acara peluncuran pembangunan model Monorel ini, Telkom bekerjasama dengan PT. Adhi Karya dalam penyediaan e-Ticketing digital signage dan WiFi.id,” ujar Arief Yahya.
Adapun isi nota kesepahaman meliputi pengkajian atas rencana penyediaan solusi ICT berupa infrastruktur dan layanan untuk proyek Monorel yang terintegrasi di Wilayah Jabodetabek, Passenger Information System dan Automatic Fare Collection System, serta penyusunan bisnis model yang berlaku selama 1 tahun. Selain itu, Telkom juga membangun dan menyediakan 6 Access Point untuk akses internet di lingkungan Kantor INKA dan juga di ruang kerja direksi.
Proyek yang diberi nama Jakarta Link Transportation (JLT) itu digarap oleh lima konsorsium BUMN dan diperkirakan memakan investasi hingga 7,8 triliun. Proyek tersebut akan rampung dalam jangka waktu 2 tahun setelah penerbitan izin dari Pemerintah kepada Konsorsium melalui Peraturan Presiden. Empat Konsorsium BUMN tersebut adalah PT. INKA, PT. Adhi Karya, PT. Jasa Marga dan PT. LEN.
PT. Adhi Karya ditunjuk sebagai Ketua Konorsium dan berperan dalam pembuatan konstruksi rel sepanjang 39,2 km (Bekasi Timur-Cawang-Kuningan dan Cibubur-Cawang). PT. INKA berperan dalam pembuatan gerbong Monorel sebanyak 96 buah. PT. LEN akan membangun Signalling System dan Electricity Equipment dan PT. Jasa Marga akan menyediakan lahan untuk jalur Monorel yaitu sepanjang sisi jalan tol Bekasi Timur-Cawang-Kuningan dan Cibubur-Cawang.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan puas atas hasil desain Monorel yang nantinya akan dipergunakan untuk transportasi di wilayah Jabodetabek. Dahlan berharap, proyek Monorel harus menjadi bagian dari solusi kemacetan Jakarta dan jangan sampai gagal. "Gerbong Monorel tersebut berukuran dua kali lipat lebih besar daripada monorel di luar negeri seperti di Bangkok dan Kuala Lumpur. Satu gerbong berisi kapasitas sampai 200 orang,” harap Dahlan.